JAKARTA, KOMPAS.com – Suzuki Jimny merupakan mobil model Sport Utility Vehicle (SUV) yang didesain untuk melewati jalanan off road, heavy duty, dan bukan untuk kenyamanan.
Namun bila dimodifikasi dengan cara yang salah, bisa menyebabkan bantingan suspensi Jimny semakin tidak manusiawi.
Dennis Emmanuel, pemilik dari bengkel modifikasi dan restorasi Jimny MMC 4X4 di Jakarta Selatan mengatakan kalau dibandingkan SUV lain, bantingan dari suspensi standar Jimny tidak begitu keras.
“Suspensi asli Jimny itu tidak terlalu keras sebenarnya. Hanya saja banyak orang yang melakukan modifikasi per daun dengan cara yang salah kaprah, bahkan sudah menjadi hal yang umum. Yaitu dengan meng-press atau roll per agar mobil jadi tinggi,” kata Dennis kepada Kompas.com, Minggu (19/1/2020).
Baca juga: Tips Anti-Kantong Jebol buat yang Ingin Bangun Suzuki Jimny
Kesalahan modifikasi tersebut yang menjadi umum dan membuat Jimny terkenal akan suspensinya yang keras. Melakukan press atau roll per membuat kekauan per/spring rate menjadi kacau dan mengubah rasa berkendara Jimny.
Baca juga: Suzuki Jimny SJ410, Investasi yang Enggak Turun Harga
“Per daun yang di press atau roll itu spring rate nya otomatis akan ngawur dan fleksibilitas mobilnya jadi hancur. Akibatnya bantingan mobil jadi keras, travel suspensinya kaku, tidak stabil, limbung. Jadi dari kesalahan modifikasi tersebut banyak kerugian yang sebenarnya bukan salah dari Jimny,” ucap Dennis.
Dennis menambahkan, dengan modifikasi yang sesuai aturan dan baik, suspensi Jimny bisa dibuat lebih nyaman dibandingkan standarnya.
Semua harus dihitung secara teliti dan tidak bisa dikira-kira. Satu cara menaikan tinggi kendaraan yang benar adalah dengan cara Spring Over Axle System (SPOA). Cara tersebut dengan memindahkan per daun dari bawah gardan, ke atas gardan mobil.
"Dudukan per daun yang standarnya ada di bawah gardan, dibuat yang baru pada bagian atas gardan. Jadi per daun posisinya berada di atas gardan mobil. Cara SPOA bisa menambah tinggi mobil sebanyak 4-6,5 inci," ucap Dennis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.