Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Bermesin Turbo Lebih Rentan terhadap Banjir?

Kompas.com - 06/01/2020, 07:02 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa orang beranggapan bahwa mobil bermesin turbo cukup rentan terhadap banjir. Sebab, turbo memiliki sifat menyedot udara dalam jumlah besar sehingga akan bahaya jika air tersedot dan masuk ke dalam ruang bakar.

Air yang masuk ke dalam ruang bakar dapat menyebabkan terjadinya fenomena water hammer. Kondisi itu terjadi ketika air mendapat tekanan yang sangat besar sehingga komponen yang ada di dalam mesin rusak akibat tekanan tersebut.

Baca juga: Cari Mobil Bekas Kena Banjir, Harga Bisa Jauh Lebih Murah

Namun, menurut para ahli, mobil bermesin turbo maupun non-turbo sebenarnya sama-sama rentan terhadap banjir. Apalagi, jika banjir yang dilewati tingginya lebih dari setengah ban.

Banjir merendam kompleks perumahan Masnaga Bintara, Bekasi Barat pada Rabu (1/1/2020).Istimewa Banjir merendam kompleks perumahan Masnaga Bintara, Bekasi Barat pada Rabu (1/1/2020).

Imam Suyudi, Section Head Technical Quality 4W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), mengatakan, turbo memang memiliki daya sedot udara melalui intake dua kali lipat lebih kuat dari mesin biasa. Jadi, kalau ada air lebih cepat menyedotnya daripada mesin non-turbo.

"Sebetulnya, mobil non-turbo pun tidak dianjurkan untuk menerabas banjir. Kalau ada banjir, kita menyarankan untuk menghindari atau menunggu di tempat aman," ujar Imam, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

Imam menambahkan, pada prinsipnya, kendaraan apa pun jika banjirnya setengah roda ke bawah cenderung aman. Namun, jika setengah roda ke atas, menurut dia, bisa dibilang untung-untungan.

"Sebab, terkadang jika banjir dan mobil datang dari dua arah akan menimbulkan gelombang air yang menjadi tinggi," kata Imam.

Baca juga: Kuat Terjang Banjir, Mobil Panther Akan Banyak Dicari?

Sugiartono, Technical Training & Service Manager PT Sokonindo Automobile (DFSK), mengatakan, sifat mesin turbo dan non-turbo terkait water hammer sama saja. Paling penting adalah desain dari intake air duct.

"Desain air intake yang paling aman adalah lebih tinggi dari mesin, tidak memiliki lekukan ke bawah, dan tidak ada sambungan yang rentan terhadap kebocoran air masuk," ujar Sugiartono.

Menurut dia, mesin non-turbo sekalipun kalau intake air duct-nya rendah dan terendam, pasti akan mengalami water hammer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau