JAKARTA, KOMPAS.com- Status sebagai mobil impor atau Completely Built Up (CBU) menggiring pemikiran bahwa semua onderdil atau suku cadang harus didatangkan dari luar negeri. Atau lebih parahnya harus dengan pemesanan dan waktu menunggu lama, mengingat banyak korban mobil CBU yang terendam banjir di Jakarta dan sekitarnya.
Alasan ini yang kemudian memunculkan anggapan bahwa biaya perawatan atau perbaikan untuk mobil CBU itu akan jauh lebih mahal dibandingkan dengan mobil yang dipasarkan oleh agen pemegang merek (APM).
Menurut Presiden Director Prestige Image Motorcars, Rudy Salim tidak semua suku cadang mobil CBU harus didatangkan dari luar negeri. Sebagai alternatifnya pemilik mobil bisa menggantinya dengan suku cadang lain yang serupa dan memiliki kualitas yang setara.
Baca juga: Terendam Banjir, Penanganan Mobil Impor Berbeda dengan CKD
“Kalau misalkan sparepart-nya bisa di-substitusi-kan dengan merek lain dan memiliki kualitas yang sama. Tapi kalau memang tidak ada (di Indonesia), harus memesan dari luar negeri, ya harus menunggu (inden),” ucap Rudy saat dihubungi KOMPAS.com, Sabtu (4/1/2020).
Meski begitu, Rudy menambahkan, untuk pemesanan ke luar negeri atau tempat mobil dibuat, zaman now sudah semakin mudah. Pemilik mobil tidak perlu datang langsung di negara tersebut, melainkan bisa memesannya secara online.
“Sekarang suku cadang sudah mudah dipesan online, yang APM maupun yang CBU harganya kurang lebih mirip,” kata Rudy.
Baca juga: Begini Servis Mobil CBU Usai Terendam Banjir
Akan tetapi, kata Rudy, untuk pemilihan sparepart tersebut juga menyesuaikan dengan keinginan dari pemilik mobil. Pasalnya, karakter pemilik mobil selalu berbeda antara yang satu dengan yang lain.
Terutama dalam hal pemilihan sparepart kendaraan kesayangannya. Ada yang harus menggunakan sparepart asli dan ada juga yang masih toleransi dengan menggunakan sparepart dari merek lain tapi dengan kualitas yang sama.
“Semuanya juga tergantung pemilik mobilnya. Juga tergantung hasil diagnosis karena setiap kejadian komponen yang rusak berbeda-beda walaupun mobilnya sama di tempat yang sama penanganannya bisa berbeda,” tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.