JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam kunjungan kerja untuk mengecek jalan perbatasan RI-Malaysia, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) terlihat menggunakan motor custom miliknya sendiri. Di satu sisi, cukup unik melihat Jokowi menggunakan motor bergaya chopper bobber melintasi medan off-road.
Tapi di sisi safety riding, hal tersebut perlu ditinjau kembali. Sebab, ada beberapa aspek dari safety riding yang tidak terpenuhi dalam kegiatan tersebut.
Baca juga: Jokowi Terabas di Perbatasan RI-Malaysia, Chopper Dipakai Off-Road
Jursi Pulubuhu, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), mengatakan, berdasarkan fakta, membawa motor di jalan raya adalah aktivitas fisik manusia modern yang paling tinggi potensinya terhadap kecelakaan.
"Maka, segala potensi kecelakaan dalam aktivitas ini harusnya diantisipasi, seperti kemampuan mengendarai naik motor, harus berbasis kompetensi juga, bukan hanya sekedar pengalaman," ujar Jusri, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.
Jusri menambahkan, persiapan yang lain, menyangkut safety gear, antara lain, sepatu, celana, helm, sarung tangan, dan jaket. Safety gear ini juga harus diperhatikan, minimal harus dilengkapi, bukan di bawah minimal.
"Harusnya, beliau jangan menggunakan sepatu model sneakers, sarung tangan half cut, helm tanpa kacamata. Harusnya dengan mobilitas beliau, helmnya tidak boleh yang open face seperti itu, minimal pakai yang modular atau helm cakil dengan dilengkapi kacamata atau goggle. Sarung tangan juga harus yang penuh menutupi jari," kata Jusri.
Baca juga: Motor Jokowi yang Dipakai Off-Road Tanpa Suspensi Belakang
Dari sisi motor juga, menurut Jusri sebaiknya Jokowi minimal pakai motor yang punya kemampuan dual purpose. Melihat mobilitas Jokowi yang blusukan ke daerah off-road, lalu on-road, minimal pakai motor yang dual purpose.
"Kemarin kalau saya lihat pakai motor custom, bannya juga pakai ban on-road. Dengan ban semacam itu akan semakin sulit melewati medan off-road, dan ini membuka peluang beliau mengalami kecelakaan," ujar Jusri.
Menurutnya, dengan kondisi medan aspal yang di atasnya ada tanah, jalan sekitar 10 kpj sampai 15 kpj, kalau tergelincir dan terjatuh bisa saja mengalami memar, terkilir, atau bahkan patah tulang bisa saja terjadi.
"Menurut saya, dalam kegiatan beliau waktu itu, harus diperhatikan lagi safety gear-nya dan jenis motor harus yang tepat," kata Jusri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.