Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi Penjual Mobil Bekas, Kasih Layanan Urus Balik Nama

Kompas.com - 15/12/2019, 18:01 WIB
Ari Purnomo,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Bisnis jual beli kendaraan, khususnya roda empat di bursa mobil Sriwedari, Solo, Jawa Tengah (Jateng) saat ini memang tengah lesu. Penurunan jumlah transaksi sudah terjadi sejak akhir 2018 hingga saat ini.

Para penjual mobil pun mempunyai trik khusus untuk menarik minat konsumen yang datang ke bursa mobil yang hanya ada pada hari Minggu tersebut.

Salah seorang penjual mobil, Ari (45) menuturkan, selain menawarkan mobil dengan kondisi yang bagus ada trik lain agar konsumen membeli mobil.

Baca juga: Cerita Lesunya Bursa Mobil Bekas di Sriwedari Solo

Yakni dengan menawarkan pelayanan balik nama. Sehingga, nantinya jika pembeli berniat membeli, maka mobil yang akan dibeli tersebut langsung atas nama sang pembeli.

“Salah satunya dengan memberikan pelayanan balik nama sekalian. Biasanya, mobil yang dijual kan masih atas nama orang lain, jadi nanti setelah dibeli mobil sudah atas nama pembeli langsung,” tutur Ari saat ditemui KOMPAS.com di bursa mobil Sriwedari, Minggu (15/12/2019).

Menurutnya, dengan strategi ini bisa menarik minat pembeli untuk membeli mobil. Mengingat, masih banyak pembeli yang enggan mengurus administrasi untuk balik nama sendiri.

“Ya mungkin karena merasa repot atau tidak ada waktu jadinya memilih langsung dibaliknamakan,” ucap pria yang punya showroom di daerah Makamhaji, Sukoharjo itu.

Seorang pedagang memasang kertas berisi spesifikasi mobil yang akan dijual di bursa mobil Sriwedari, Solo, Jawa Tengah, Minggu (15/12/2019). Setiap Minggu ratusan mobil bekas dijajakan di Bursa Mobil Sriwedari.Ari Purnomo Seorang pedagang memasang kertas berisi spesifikasi mobil yang akan dijual di bursa mobil Sriwedari, Solo, Jawa Tengah, Minggu (15/12/2019). Setiap Minggu ratusan mobil bekas dijajakan di Bursa Mobil Sriwedari.

Baca juga: Pemilik Mobil yang Parkir Berbulan-bulan di Bandara Sudah Terlacak

Tetapi, Ari menambahkan, untuk harga termasuk balik nama juga berbeda dengan harga standar. Pihaknya tetap menerapkan tarif tambahan untuk proses balik nama tersebut.

“Ya tentunya beda harganya. Kalau besarannya juga tergantung pada biaya yang kita keluarkan untuk proses balik nama itu,” katanya.

Keterangan pelayanan balik nama biasanya juga sudah ditulis dalam selembar kertas penjualan yang ditempel di kaca mobil. Biasanya, penjual akan menulis spesifikasi mobil, harga, termasuk keterangan untuk balik nama.

“Kalau rata-rata dalam setiap berjualan di bursa ini, satu mobil bisa laku. Tetapi, tidak jarang juga tidak ada yang laku sama sekali,” kata Ari.

Baca juga: Indonesia dan Jepang Perkuat Kerja Sama Kembangkan Kendaraan Listrik

Salah seorang pengunjung, Joko (43) mengatakan, keberadaan bursa mobil Sriwedari cukup menarik. Bursa mobil ini berbeda dengan yang ada di shoroom yang selama ini ada. 

"Kalau di sini kan lebih leluasa melihat-lihat mobil. Kalau cocok baru kita lakukan tawar-menawar dengan pemiliknya," ungkapnya. 

Tetapi, Joko menambahkan, jika memang belum ada yang cocok tidak masalah. Sedangkan kalau melihat di showroom menurutnya kurang santai. 

"Di sini kan pilihannya banyak, melihat-lihatnya juga santai. Selain itu, harganya juga relatif bisa dinego dan nyamanlah," katanya. 

Dengan berbagai pertimbangan ini, tidak heran jika Joko rela datang jauh-jauh dari Salatiga untuk melihat-lihat mobil di Sriwedari. 

"Dulu saya dapat mobilnya di sini, ini mau lihat-lihat dulu. Kalau ada yang cocok ya nanti tinggal tawar menawar saja," ungkapnya.

Baca juga: Pencuri Suku Cadang MotoGP di Malaysia Berhasil Ditangkap

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com