SOLO, KOMPAS.com - Penjualan mobil bekas di bursa mobil bekas Sriwedari mengalami penurunan di tahun 2019. Dibandingkan tahun sebelumnya, penurunan yang dirasakan oleh pedagang cukup besar.
Salah seorang pedagang mobil, Sumardi (55) mengungkapkan, penurunan penjualan mobil cukup dirasakan memasuki tahun 2019. Menjelang akhir tahun ini, penjualan mobil bekas masih lesu.
“Kalau dibandingkan dengan tahun sebelumnya, atau awal dibukanya bursa mobil bekas ini jauh beda. Kalau sekarang laku satu saja sudah bagus,” terang Sumardi saat ditemui KOMPAS.com di bursa mobil bekas Sriwedari, Solo, Jawa Tengah (Jateng), Minggu (15/12/2019).
Baca juga: Penjualan Mobil Bekas Masih Lesu, LCGC Mulai Saingi MPV
Pemilik Showroom di daerah Cemani, Sukoharjo ini mengatakan, dirinya tidak mengetahui pasti penyebab menurunnya jumlah pembeli. Angka penurunannya cukup besar dan lebih dari 70 persen.
“Saya juga tidak tahu apa penyebabnya. Kalau 70 persen ya lebih, cukup besar penurunannya, ngeri” ungkapnya.
Sumardi menambahkan, saat awal-awal dibuka yakni tahun 2003 penjualan masih cukup bagus. Tetapi, memasuki akhir 2018 hingga 2019 penjualan sudah cukup sepi.
“Ya mungkin karena area parkir juga terbatas, jadi juga pembeli berkurang. Kalau nekat parkir di jalan takutnya kena gembok,” paparnya.
Meski begitu, Sumardi pun tetap mencoba menjual mobilnya di bursa mobil Sriwedari. Hal ini karena, dirinya sudah cukup lama berjualan mobil di bursa mobil Sriwedari.
“Ini saya bawa sembilan mobil. Ya ada yang city car juga ada mobil SUV,” katanya.
Baca juga: [POPULER OTOMOTIF] Tagihan Parkir Mobil Ini sampai Rp 10 Juta | Tarif Baru Tol Jagorawi
Salah satu pengurus bursa mobil bekas Sriwedari, Didit Eko Santoso (26) mengatakan, untuk penjualan mobil dirinya tidak bisa memantau secara pasti. Hal ini karena, transaksi yang dilakukan di bursa langsung pemilik mobil dengan calon pembeli.
Sementara dari pihak pengurus hanya sebatas melayani pendaftaran untuk penjualan mobil saja. Sedangkan, jika mobil yang dijual laku penjual pun tidak perlu melaporkan kepada pengurus.
“Kalau dari kami ya paling pendaftaran saja, tapi kalau jumlah unit yang terjual tidak tahu. Itu kan langsung penjual dan pembeli,” katanya.
Untuk pendaftaran penjualan mobil, Didit menambahkan, satu unit mobil membayar Rp 20 ribu. Semakin banyak mobil yang ingin dijual di bursa mobil Sriwedari, maka pendaftaran juga semakin banyak.
"Nantinya pemilik mobil akan mendapatkan selembar kertas yang berisi data mobil yang akan dijual," kata Didit.
Baca juga: Identitas Pemilik Mobil yang Parkir di Bandara Adi Soemarmo Masih Misterius
Kertas tersebut akan biasanya ditempelkan di kaca depan atau belakang mobil. Sehingga, calon pembeli bisa mengetahui harga maupun usia mobil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.