CIKARANG, KOMPAS.com - Wuling Motors ditengarai siap memproduksi mobil listrik pada 2020. Meski belum pernyataan resmi dari Wuling, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto langsung mendorong Wuling bisa ekspor mobil listrik ke Australia.
Dalam pidato pembuka ekspor Wuling Almaz berlabel Chevrolet Captiva, di Pabrik Wuling di Cikarang, Menperin mengatakan, ekspor mobil listrik ke Australia memungkinkan karena kini Perpres no 55 tahun 2019 sudah diresmikan.
Baca juga: Wuling Siap Produksi Mobil Listrik Tahun Depan
"Dengan Perpres 55 no 2019 dan capaian TKDN sebesar 40 persen itu kita bisa mengekspor ke Australia. Tentu Australia menjadi pasar yang juga punya jaringan General Motors," kata Menperin, di Cikarang, Jawa Barat, Rabu (25/9/2019).
Menperin menyebut peluang ekspor Indonesia ke Australia terbuka lebar. Apalagi kini kedua belah pihak memiliki perjanjian Indonesia Australia-Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).
"Jadi selain ke Amerika Latin (ekspor Captiva) mungkin saat mempersiapkan electric vehicles kita mempunyai CEPA dengan Australia. Ini sebuah peluang di depan mata yang perlu dibuka," katanya.
Selain mobil listrik, lanjut Menperin, tentu Wuling juga bisa mengekspor Captiva ke Australia. Jadi bukan hanya Thailand, Brunei Darusalam dan Fiji, serta pasar Amerika Latin yang katanya potensial.
"Karena kendaraan sejenis yang diekspor ke Thailand di Australia juga diminati," kata Menperin.
Baca juga: Wuling Almaz Harus Bisa Diekspor ke Amerika Latin
Sebelumnya diberitakan, langkah Wuling memperkenalkan E100 dan E200 di pameran mobil listrik ditengarai bukan sekadar pamer teknologi. Merek asal China itu rupanya sedang mempertimbangkan produksi di Indonesia.
Hal itu disimpulkan oleh Menperin, usai diajak melihat keunggulan Wuling E200. Pada kesempatan itu Menperin melihat tulisan 2020, yang kemudian diartikan bahwa Wuling sudah siap memproduksi mobil listrik sendiri.
"Dalam road map tadi saya lihat ada beberapa basis kendaraan electric vehicle (EV), tadi saya perhatikan tulisannya di situ ditulis 2020, walaupun Presiden Direktur (Xu Feiyun) belum lapor," kata Menperin
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.