CIKARANG, KOMPAS.com - Langkah Wuling memperkenalkan E100 dan E200 di pameran mobil listrik ditengarai bukan sekadar pamer teknologi. Merek asa China itu rupanya sedang mempertimbangkan produksi di Indonesia.
Hal itu terkuak dari pidato pembuka Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, saat meresmikan ekspor Wuling Almaz yang berganti label jadi Chevrolet Captiva di pabrik Wuling di Cikarang, Jawa Barat.
Baca juga: Suzuki Stinger T125, Scrambler Langka yang Makin Antik
"Dalam road map tadi saya lihat ada beberapa basis kendaraan electric vehicle (EV), tadi saya perhatikan tulisannya di situ ditulis 2020, walaupun Presiden Direktur (Xu Feiyun) belum lapor," kata Menperin Rabu (25/9/2019).
Xu Feiyun, Presiden Direktur Wuling Motors, yang kemudian dikonfirmasi tidak mengatakan secara gamblang soal mobil listrik tersebut.
Xu hanya mengatakan Wuling sudah siap, tapi pihaknya masih menantikan beberapa peraturan turunan Perpres No 55 tahun 2019 mengenai kendaraan listrik.
"Setelah kami berbincang dengan menteri, sebenarnya menteri mendukung untuk bagian parts mobil listrik. Tapi untuk keseluruhan produknya kami Wuling sudah siap," kata Xu.
Baca juga: Wuling Almaz Harus Bisa Diekspor ke Amerika Latin
Menperin mengatakan, produsen otomotif jangan ragu jika ingin memasarkan mobil listrik di Indonesia. Sebab peraturan turunan Perpres No. 55 Tahun 2019 soal perpajakan kendaraan listrik sudah siap.
"Oleh karena itu pemerintah juga akan menambah aturan PPnBM kendaraan bermotor, di mana tarif yang baru dihitung berdasarkan emisi, jadi PPnBM berbasis EV, apabila EV murni pajak 0 persen," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.