Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wejangan Inisiator untuk Esemka

Kompas.com - 16/09/2019, 07:04 WIB
Stanly Ravel,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dengan diresmikan pabrik Esemka milik PT Solo Manufaktur Kreasi, membuat penjualan perdana mobil garapan anak bangsa di pasar otomotif Indonesia dimulai.

Langkah ini pun seperti menjadi sebuah jawaban dari teka-teki drama Esemka yang selama ini tidak jelas arahnya. Menanggapi hal ini, Sukiyat atau yang akrab disapa Kiat, sebagai inisiator awal Esemka, mengaku cukup senang.

"Kalau pribadi ya senang, karena memang membuat mobil itu tidak mudah, dulu sudah pernah saya sampaikan. Produksi mobil kalau tidak dijual ya percuma, tapi untuk itu semua kan perlu investor," ucap Kiat saat berbincang dengan Kompas.com, Sabtu (14/9/2019), lalu.

Baca juga: Pesan Gaikindo Agar Esemka Langgeng di Indonesia

Tidak hanya itu, Kiat juga ikut memberikan wejangan untuk Esemka agar bisa bersaing di pasar otomotif nasional. Menurut Kiat, selain sudah ada pabrik dan produk, PT Solo Manufaktur Kreasi juga harus membangun jaringan penjualan.

Sukiat, inisiator Esemka bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat masih menjabat Wali Kota Surakarta.Stanly Sukiat, inisiator Esemka bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat masih menjabat Wali Kota Surakarta.

Jaringan penting dilakukan bila ingin produknya bisa diserap pasar sesuai targetnya. Tidak hanya itu, Kiat juga berpesan agar Esemka juga meningkatkan kualitas produk dan menciptkan mobil-mobil rakitan lokal yang bisa bersaing.

Contoh di segmen kendaraan penumpang, baik mengeluarkan produk jenis sport utility vehicle (SUV), multi purpose vehicle (MPV), atau kendaraan lainnya. Dengan demikian, Esemka nantinya akan bisa tumbuh dan bersaing.

Baca juga: Polemik Ganti Emblem dan Efek Industri Esemka

"Sekarang sudah diresmikan mudah-mudahan bisa diserap pasar, karena pasar yang menentukan," ucap Kiat.

Intip dalaman pabrik Esemka di Boyolali Intip dalaman pabrik Esemka di Boyolali

"Pesannya, Esemka harus membangun infrastruktur, bukan jalan ya, tapi seperti jalur penjualannya, tidak bisa hanya di satu daerah saja. Jadi harus ada infrastruktur diler penjualan, bengkel, dan lain-lain, selain selalu inovasi," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com