JAKARTA, KOMPAS.com - PT Nissan Motor Indonesia (NMI) sudah menjanjikan akan menghadirkan mobil listrik Nissan Leaf ke Tanah Air pada 2020 mendatang. Mobil ini memiliki beberapa keunggulan hingga diklaim sebagai mobil listrik terlaris di dunia.
e-Powertrain
Nissan Leaf generasi terbaru ini sudah dibekali dengan teknologi e-Powertrain yang diklaim 30 persen lebih senyap dibandingkan mesin bensin atau mesin hybrid milik kompetitor.
Baca juga: Bila Dijual, Nissan Leaf Masih Berstatus Impor
Masayuki Ohsugi, GM R&D NMI, mengatakan, Leaf terbaru ini memiliki respons yang cepat dibandingkan mesin turbo 2L. Dibandingkan versi sebelumnya, peningkatan torsinya mencapai 14 persen menjadi 320 Nm.
"Dibandingkan versi sebelumnya, Leaf terbaru ini lebih cepat akselerasinya sekitar 15 persen," ujar Ohsugi, di sela-sela acara Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2019 di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (4/9/2019).
e-Pedal
Salah satu perlengkapan standar dari Leaf terbaru ini adalah teknologi e-Pedal. Dengan e-Pedal, pengemudi hampir tidak perlu lagi menggunakan pedal rem.
"Pedal rem masih diperlukan untuk situasi pengereman yang agresif. Tapi, e-Pedal memungkinkan pengemudi menggunakan satu pedal saja untuk lebih dari 90 persen kebutuhan berkendara mereka," kata Ohsugi.
Baca juga: Bisa Jajal Nissan Leaf di IEMS 2019
Cara kerjanya, mobil akan berakselerasi ketika pedal gas diinjak. Tapi ketika pedal gas diangkat, mobil akan sepenuhnya berhenti dengan mulus tanpa perlu menekan pedal rem. Dengan laju perlambatannya sekitar 0,2 g, sehingga pengemudi tidak perlu menginjak pedal rem.
Ketahanan Baterai
Nissan Leaf generasi terbaru ini dilengkapi dengan baterai Li-ion berkapasitas 40 kWh 350V. Baterai ini memungkinkan Leaf menjelajah hingga 322 km per pengisian daya.
"Sejak pertama kali diluncurkan tahun 2010, dengan 400.000 unit terjual, tidak pernah ada insiden baterai kritis dari Nissan Leaf," ujar Ohsugi.
Pengisian Daya Dua Arah
Mobil listrik ini bukan hanya berfungsi sebagai alat transportasi. Dengan kemampuan baterainya, New Nissan Leaf juga bisa menjadi cadangan listrik untuk rumah tangga. Fitur ini disebut "Vehice to Home or Grid" atau pengisian daya dua arah. Nissan Leaf dapat dimanfaatkan sebagai catu daya cadangan untuk keadaan darurat.
Saat terjadi bencana alam yang cukup besar di Jepang, menurut penelitian Nissan, listrik bisa membutuhkan waktu satu hari untuk bisa beroperasi kembali dengan optimal. Sehingga, Nissan Leaf banyak dipakai sebagai sumber energi untuk kebutuhan sehari-hari saat kondisi darurat.
"Di Jepang, Nissan banyak menandatangani kerja sama dengan pemerintah lokal, seperti mendukung jika ada bencana alam," kata Isao Sekiguchi, Presiden Direktur NMI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.