Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Pengemudi yang Belum Paham Batas Kecepatan di Tol

Kompas.com - 05/09/2019, 13:12 WIB
Aditya Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Kamsel Korlantas Polri Brigjen Pol Chryshnanda Dwilaksana mengatakan, masih banyak pengemudi yang belum paham tentang batas kecepatan di jalan Tol. Padahal, aturan itu begitu penting untuk keamanan dan keselamatan.

"Tidak peduli kecepatan minimal dan maksimal, selama ini para pengendara mobil atau motor tidak memahami mengapa ada pembatasan kecepatan yang ditunjukkan dengan rambu. Kita sering lupa, setiap harinya 60 sampai 80 orang meninggal di jalan." ucap Chryshnanda beberapa waktu lalu.

Baca juga: Polisi Harus Konsisten Tindak Kendaraan yang Langgar Batas Kecepatan

Jenderal bintang satu ini melanjutkan, untuk memahami batas kecepatan teori yang digunakan, yaitu S (jarak) = V (kecepatan) x T (waktu). Jika dipahami, seseorang tahu jarak yang akan dia tempuh dapat tercapai dengan waktu dan kecepatan yang diinginkan.

Chryshnanda mengungkapkan, selama ini jika kecepatan minimal tidak terpenuhi maka akan timbul masalah berupa kemacetan. Kemacetan ini secara ekonomi merugikan karena terjadi pengeluaran yang tidak terhitung.

"Kalau lancar, mendorong pengemudi melebihi kecepatan maksimal. Jadinya black spot atau rawan kecelakaan. Ini yang perlu kita dorong, pemahaman tentang kecepatan dalam keselamatan berkendara pada pengemudi dan pengendara di Indonesia," ucap Chryshnanda.

Baca juga: Denda Setengah Juta Menanti Jika Langgar Batas Kecepatan di Tol

Selain itu, untuk menyelesaikan persoalan ini sebenarnya ada teknologi yang dapat diterapkan seperti electronic road pricing, speed trap kamera, dan lain sebagainya. Namun untuk menerapkan teknologi tersebut memang memerlukan kesediaan sarana dan prasarana yang mencukupi.

"Untuk saat ini setidaknya kita memiliki rambu kecepatan yang cukup banyak di tiap kota. Kasih rambu dulu . Nomor satu di tol, batas kecepatan harus ada. Tidak perlu muluk-muluk, rambunya dulu. Ketika kita dapat mengendalikan kecepatan kita dapat merubah wajah transportasi jadi lebih baik," ucap Chryshnanda

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
pjr harus tegas terutama bis antar kota yg melampui batas kecepatan. hrs disesuailan dgn hp bus. utk 260 hp maksimal 100km/jam hingga 360 hp maksimal 120 km/jam dan 430 hp maksimal 125 km/jam. tindak tegas po yg melanggar dan jika bisa manufaktur bus.
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Otomotif

Kenapa Mobil Listrik Tidak Dibekali Dengan Ban Serep?

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Nunggu Beduk Magrib Lebih Berwarna, DANA Hadirkan NGABUBURICH dengan Hadiah hingga Rp 850 Juta

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Otomotif

Berapa Liter BBM yang Tersisa Saat Indikator Bensin Mobil Kelip?

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

50 Ucapan Selamat Idul Fitri 2025 "Taqaballahu Minna Wa Minkum" dan Balasannya

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Travel

40 Balasan Ucapan Selamat Idul Fitri Biar Tak Hanya Jawab “Sama-sama”

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Jurnalis Juwita Diduga Dibunuh Kekasihnya, Oknum TNI AL, Jelang Pernikahan

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Agar Khusyuk Ibadah dan Anti-Boros, Siapkan Jadwal Imsakiyah dan Bijak Rencanakan Keuangan

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Hasil Sidang Isbat: Idul Fitri 2025 Jatuh pada Senin 31 Maret

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Shalat Ied Bareng Ivan Gunawan, Ruben Onsu: Semoga Saya Istiqomah

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Global

Beli Perhiasan Emas 15 Kg Tunai, Wanita Ini Tuai Kritik di Medsos

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Insien Penumpang Merokok di Kabin Pesawat, Garuda Indonesia Tindak Tegas

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Rama Sahetapy dan Merdianti Octavia Hadir ke Rumah Duka Ray Sahetapy

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Food

9 Buah Pelancar BAB yang Bantu Bersihkan Usus Kotor

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Bola

Maarten Paes Ucapkan Salam Perpisahan untuk Timnas Indonesia, Staf Kluivert Beri Pujian

api-1 . POPULAR-INDEX


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Trump Ingin Maju Pilpres AS 2028 untuk Ketiga Kalinya, Siap Melawan Obama, tapi...
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau