Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Minta Mobil dan Motor Dinas Pakai Kendaraan Listrik

Kompas.com - 04/09/2019, 12:15 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Guna mendorong semangat era elektrifikasi di Indonesia, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menginginkan dua tahun dari sekarang, seluruh kendaraan dinas BUMN, Swasta, hingga pemerintah Indonesia menggunakan teknologi listrik.

Bahkan, dirinya mengaku bahwa usulan tersebut telah dibawa ke meja Presiden RI dan beberapa Kementerian terkait. Hanya saja ada hal-hal yang patut diperhatikan lebih dulu sebelum mengabulkannya.

"Sekitar 6 bulan lalu, saya sudah sampaikan kepada Presiden RI terkait usulan ini. Jika sudah matang, mungkin pada tahun 2021 atau 2022, semua pengadaan barang untuk sepeda motor dan mobil di wilayah tertentu (sudah siap), kita wajibkan menggunakan kendaraan listrik," katanya saat membuka acara Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2019 di Jakarta, Rabu (4/9/2019).

Baca juga: Nissan Pamerkan Teknologi dan Mobil Listrik di IEMS 2019

Booth PLN dalam pameran Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2019.Kompas.com/Donny Booth PLN dalam pameran Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2019.

"Sudah rapat dengan Kepolisian, semua Kementerian, dan sudah sepakat bahwa kita akan dorong ini," ujar Luhut lagi.

Di kesempatan sama, dirinya juga mendukung untuk segera mengaspalkan bus listrik dari PT Mobil Anak Bangsa (MAB) yang kini tengah diuji coba. Diharapkan, bus karya anak bangsa tersebut mampu menggantikan angkutan kota berbahan bakar fosil.

"Saya mendorong supaya anak bangsa bisa membuat kendaraan listrik, seperti bus listrik yang sekarang sedang proses untuk beropreasi (dari MAB). Jika sudah bisa, ini pakai saja di kota-kota," kata Luhut.

Tes bus listrik MAB dengan Kemenhub di Jakarta Tes bus listrik MAB dengan Kemenhub di Jakarta

Baca juga: Kemenhub Siapkan Pengadaan Bus Listrik di 2021

Jika era kendaraan listrik di Indonesia dapat berjalan optimal, akan banyak efek positif yang didapat. Satu diantaranya, kata Luhut lagi, adalah menambahkan investasi dan mengurangi impor terhadap energi bahan bakar fosil secara signifikan.

"Kalau berbicara pabrik baterai di Morowali saja, pada tahun 2024 total investasinya akan mencapai lebih dari USD 3 miliar. Belum lagi turunan lainnya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau