Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Panaskan Mobil Tanpa Boros Bahan Bakar

Kompas.com - 14/07/2019, 12:42 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Memanaskan mesin mobil sebelum digunakan masih menjadi ritual wajib bagi beberapa pemilik kendaraan. Namun dengan kemajuan teknologi saat ini, kebiasaan tersebut tidak lagi relevan. Malah hanya akan membuat bahan bakar terbuang percuma.

Di samping itu, memanaskan mobil beberapa menit di garasi atau halaman rumah membuat orang sekitar merugi karena menghirup emisi gas buang. Praktisi dan Konsultan Eco Driving Heru Sugiarto menyatakan, kebiasaan itu patut ditinggalkan.

"Emisi pada kendaraan adalah jenis sampah yang paling berbahaya. Jadi hindari hal-hal tidak perlu yang malah merugikan seperti memanaskan mobil sebelum berkendara," katanya di helatan Pekan Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2019, Jakarta, Sabtu (13/7/2019).

Bila memang dirasa mobil harus dipanaskan terlebih dahulu sebelum digunakan, Heru mengungkapkan ada cara yang sangat efektif dan tidak merugikan orang sekitar. Yakni memanaskan mobil sembari dijalankan dengan kecepatan rendah.

Baca Juga : Salah Kaprah Soal Memanaskan Mesin Mobil

"Saat mobil dinyalakan, khususnya yang sudah Euro 2 ke atas, RPM akan naik selama 10-15 detik. Hal ini menandakan mobil sudah siap bergerak. Maka silahkan jalanankan mobil dengan kecepatan 20 km/jam dengan posisi persneling di gigi dua (untuk manual) selama dua menit (temperatur mobil siap)," kata Heru.

Karena, lanjut dia, ketika mesin hidup dan kendaraan diam di tempat yang terjadi adalah bahan bakar terbuang percuma. "Jadi dengan dijalankan, bensin atau solar benar-benar melakukan pembakaran. Bukan untuk membuang 'sampah' (emisi) di garasi atau halaman rumah," ujar Heru.

Terkait kondisi oli sendiri, Heru menyampaikan tidaklah masalah. Sebab, begitu mesin berputar maka oli juga akan berputar untuk melumasi kendaraan. Kecuali bila mobil benar-benar tidak digunakan selama satu bulan lebih.

Perlu diketahui, emisi gas buang knalpot suatu kendaraan mengandung bahan-bahan berbahaya terutama bagi kesehatan. Kandungan zat paling dominan yang keluar adalah karbon dioksida (CO2). Bila berlebihan, senyawa kimia ini bisa menyebabkan gangguan pernapasan.

Baca Juga : Jangan Sepelekan Indikator di Panel Instrumen Mobil

Hal itu tambah bahaya ketika mobil dipanaskan di ruang tertutup, seperti garasi atau parkiran gedung. Konsentrasi gas buang akan meningkat karena asap terperangkap di ruang yang minim sirkulasi.

"Hindari juga menginjak pedal gas mobil saat kondisi netral. Jelas ini menambah risiko kesehatan baik pengguna mobil (bila terhirup) maupun orang di sekitar," ucap Heru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau