Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terlalu Sering Cuci Mobil, Ada Efek Negatifnya

Kompas.com - 25/06/2019, 17:20 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Seiring bertambahnya usia kendaraan, khususnya roda empat, diperlukan perawatan khusus buat mempertahankan warna cat, serta menjaga kebersihan kabin.

Cukup sulit untuk melakukannya sendiri di rumah dan hasilnya akan kurang maksimal. Ini menjadi tugas dari banyaknya jasa salon mobil. Seperti halnya perawatan buat manusia, perawatan yang ditawarkan salon mobil juga beragam. Ada yang khusus eksterior, interior sampai detail kebersihan mesin.

Kebiasaan salah dalam mencuci kendaraan juga berperan penting pada kondisi cat. Seperti penggunaan jenis sampo yang asal, mencuci di bawah terik matahari juga tidak disarankan. Serta material alat mencuci yang tidak diperhatikan.

"Paling aman sebenarnya mencuci cukup dengan air bersih saja dan langsung dilap sampai kering, untuk mencegah timbulnya jamur. Menggunakan sampo khusus cuci mobil terlalu sering juga tidak disarankan, karena bisa memberikan efek buruk buat cat," jelas Christopher Sebastian, Presiden Direktur Topcoat, kepada Kompas.com, Selasa (25/6/2019).

Bila terlalu sering mencuci mobil dengan sampo mobil yang asal, ada dua kemungkinan yang akan terjadi. Efek yang malah kerap terjadi adalah cat mobil menjadi buram. Ini diakibatkan tingginya kadar PH dari sampo cuci kendaraan.

Tempat Cuci Mobil di daerah Penggilingan Cakung, Jakarta TimurKOMPAS.com / Aditya Maulana Tempat Cuci Mobil di daerah Penggilingan Cakung, Jakarta Timur

"Setiap kali mobil dicuci, akan ada dua kemungkinan yakni menjadi bersih atau akan mengangkat cat aslinya (jadi buram). Hal itu dikarenakan sabun yang digunakan saat mencuci bukan sabun khusus mobil dimana kadar PH-nya tinggi. Cara seperti itu banyak," tambah Ario Hadi, Operation Manager Autospa Bekasi.

Baca Juga : Fungsi "Coating" untuk Mobil Bekas

Cat mobil yang mulai memudar ini bisa dilihat secara langsung tergantung warna dasarnya. Ario menyampaikan, bila mobil berkelir hitam akan berubah lebih buram dan banyak baret halus. Sedangkan mobil berwarna putih berubah menjadi kekuningan.

Selain itu, pembersihan dengan menggunakan plas chamois (kain lap khusus cuci) yang terlalu sering juga menyumbang adanya baret halus pada mobil. Apalagi bila debu halus tidak diusir terlebih dahulu dengan air.

"Itu karena plas chamois sifatnya tanpa serat atau pori, jadi pasti akan meninggalkan baret halus saat digunakan. Hendaknya kotoran dibersihkan dulu dengan air," kata Ario.

Baca Juga : Plus-Minus Pakai Bodi Losion buat Merawat Interior Mobil

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com