Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Daihatsu soal Citra Taksi "Online" pada Xenia

Kompas.com - 19/01/2019, 07:22 WIB
Stanly Ravel,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Beberapa pebisnis mobil bekas (mobkas) memprediksi kehadiran facelift dari Daihatsu Xenia dan Toyota Avanza tidak akan memberikan dampak yang signifikan secara penjualan. Selain karena ubahan yang dinilai tidak begitu banyak, faktor lain karena adanya image taksi online pada kedua model tersebut.

Seperti diketahui, saat bisnis taksi online mulai ramai beberapa tahun lalu, penjualan Xenia dan Avanza bekas cukup meledak. Namun, seiring dengan itu timbul pandangan bila yang menggunakan Avanza-Xenia adalah taksi online, kondisi ini pun membuat MPV sejuta umat tersebut mulai ditinggalkan di pasar mobkas.

Menanggapi penilaian tersebut, Marketing & CR Division Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) Hendrayadi Lastiyoso menjelasakan, pada dasarnya Daihatsu tidak pernah menjual Xenia sebagai taksi online.

Baca juga: Mengenal Perbedaan Varian Daihatsu Xenia 2019

"Kami tidak pernah menjual Xenia untuk taksi online, meskipun kenyataan banyak yang digunakan (untuk taksi online) itu kembali ke konsumen. Mereka yang sudah membeli produk kami berhak untuk menggunakannya sebagai apa saja, kita juga tidak bisa larang-larang," ucap Hendrayadi kepada wartawan beberapa waktu lalu.

Mengenai masalah citra Xenia yang dianggap pedagang mobkas membuat penjualannya terpuruk, Hendrayadi mengaku tak mengkhawatirkan soal isu tersebut. Karena secara pemahaman masyarakat saat ini sudah mulai teredukasi soal produk, citra Xenia juga diklaim tidak menurun di mata konsumennya.

Daihatsu Xenia Facelift resmi meluncur Daihatsu Xenia Facelift resmi meluncur

Baca juga: Nasib Avanza-Xenia di Pasar Mobil Bekas

Menurut Hendrayadi, bila melihat kenyataan di lapangan, sebenarnya bukan hanya Xenia saja yang saat ini sudah digunakan sebagai taksi daring. Beberapa produk merek lain yang notabenya memiliki image lebih tinggi sudah banyak digunakan sebagai transportasi online, bahkan sampai resmi dijadikan sebagai armada taksi.

"Kalau kita belajar sekarang sudah banyak merek lain yang imagenya cukup tinggi juga digunakan sebagai taksi, tapi secara penjualan tidak ada masalah. Jadi saya rasa hal ini sudah biasa, konsumen juga sudah bisa menerima, bukan serta-merta digunakan jadi taksi lalu image-nya turun," kata Hendrayadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com