Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orang Sakit yang Memaksa Mengemudi Harusnya Dihukum

Kompas.com - 22/09/2018, 19:02 WIB
Alsadad Rudi,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mengemudi merupakan aktivitas yang menuntut konsentrasi tinggi. Karena itu, idealnya pengemudi harus sehat jasmani dan rohani.

Pendiri Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu menyebut terkadang ada pengendara yang memaksakan mengemudi dalam kondisi kurang fit. Menurut Jusri, pengendara seperti ini seharusnya bisa dihukum. Karena berpotensi menyebabkan kecelakaan di jalan raya.

"Kondisi sakit bisa mempengaruhi konsentrasi, dan orang yang terganggu konsentrasinya bisa dianggap melanggar," kata Jusri saat ditemui usai diskusi yang diadakan Lalintas dan United in Diversity (UID), di Jakarta pada Jumat (21/9/2018).

Jusri menyebut kondisi sakit yang acapkali disepelekan adalah saat sakit ringan, misalnya terkena flu. Padahal penderita sakit seperti ini juga mengkonsumesi obat yang tentu mempengaruhi kondisi fisiknya.

Baca juga: Pencegah Sakit Hernia yang Kerap Dialami Sopir Truk

He, pengemudi taksi di China terekam kamera dalam mobilnya tengah tertidur saat mengemudi.DAILY MAIL / NEWSFLARE He, pengemudi taksi di China terekam kamera dalam mobilnya tengah tertidur saat mengemudi.

"Karena mengkonsumsi obat biasanya akan berpegaruh ke stamina. Jadi pengendara seharusnya paham jika dia sedang sakit dan tidak memaksa mengemudi," ucap Jusri.

Indonesia dilaporkan masih menjadi salah satu negara dengan tingkat kecelakaan lalu lintas tertinggi di dunia. Pada diskusi yang diadakan Lalintas dan UID, disebutkan bahwa laporan Badan Pusat Statistik menyatakan kerugian negara pada tahun 2016 karena kecelakaan di jalan raya hampir mendekati RP 227 miliar.

Baca juga: Sopir Mengantuk, Truk Tercebur ke Kali di Jalan Lodan

Tak cuma itu, hampir setiap tahun total santunan untuk korban kecelakaan yang dikeluarkan ada di kisaran Rp 2 triliun. Relatif besarnya kerugian dan biaya yang mencapai angka triliunan ini tentu sangat disayangkan. Karena jika masyarakat tertib berlalu lintas sehingga kecelakaan minim, dana sebanyak itu seharusnya bisa digunakan untuk peningkatan kesejahteraan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau