Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Mercy Belum Rakit Lokal GLA 200 AMG Line

Kompas.com - 21/09/2018, 15:24 WIB
Stanly Ravel,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Meski menjadi mobil termurah Mercedes-Benz, ternyata GLA 200 AMG Line masih berstatus kendaraan completely build up (CBU) yang didatangkan dari Eropa Timur. Padahal bila dirakit di Indonesia, bisa menekan harga untuk menstimulus penjualannya.

Saat menanyakan alasan mengapa Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI) sampai saat ini belum memutuskan merakit sendiri GLA, Deputy Marketing Communication MBDI Hari Adifianto, menjelaskan bahwa saat ini sedang daalm adaptasi ke arah CKD.

"Kita lebih ke masa pengenalan saat ini. Karena meski sudah dari 2014, tapi desain SUV kompak ini baru ramai sekarang-sekarang ini, apalagi di negara Eropa yang perkembangan lebih ke kendaraan kompak, irit bahan bakar, dan sudah tidak mengandalkan cc besar," ujar Hari kepada media di Yogyakarta, Kamis (21/9/2018).

Baca juga: GLA 200 AMG Line, Jadi Mobil Termurah Mercedes-Benz

Hari melanjutkan, bila tren SUV kompak mulai digemari karena desainnya cocok digunakan bagi kaum urban. Punya tampilan bergaya, dimensi yang tidak terlalu besar, namun kemampuan menjelajahnya sebagai SUV tetap dipertahankan.

Mercedes-Benz GLA 200 AMG LineKOMPAS.com/STANLY RAVEL Mercedes-Benz GLA 200 AMG Line

Selain itu, GLA 200 juga dianggap sebagai salah satu pelopor SUV premium yang mengusung mesin di bawah 2.000 cc. Seperti diketaui, kubikasi mesin yang ditanam pada GLA hanya 1.600 ccm, tapi berkat adanya turbo soal tenaga tidak kalah dengan cc besar lainnya.

"Jadi kita sekarang mau kasih lihat bila sejak 2014 lalu sampai saat ini GLA 200 sudah banyak improvement, harapannya saat makin dikenal animo bagus kita tidak perlu sampai nunggu lama untuk rakit lokal, kalau kalau kelaman juga nanti kita kehilangan momennya," ucap Hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com