Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Murah Honda Dominan di Jabar dan Banten

Kompas.com - 03/09/2018, 10:02 WIB
Reni Susanti,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi


BANDUNG, KOMPAS.com - Honda masih mengandalkan mobil murah alias low cost and green car (LCGC) sebagai penyokong utama penjualan di Jawa Barat dan Banten. Kontribusinya dominan, mencapai 45 persen dari seluruh penjualan.

"Hingga Juli (Januari-Juli 2018), penjualan kami 13.160 unit. Dari jumlah itu, sekitar 6.000 dari Brio. Kontribusi LCGC besar di Jabar dan Banten," ujar Manajer Operasional Honda Bandung Center (HBC), maindealer mobil Honda Jabar-Banten, Junianto Naibaho kepada Kompas.com, Rabu (8/8/2018).

Junianto menjelaskan, penjualan LCGC semakin digenjot. Apalagi pihaknya baru mengeluarkan New Brio. Walaupun saat ini masih inden. "Inden selama dua bulan," ungkapnya.

Selain itu, harga mobil LCGC terbaru belum keluar. Pihaknya masih menunggu kebijakan pemerintah. Sebab mobil ini disubsidi pemerintah.

"Harganya tergantung (kebijakan) pemerintah juga. Tapi dua bulan lagi kemungkinan harganya sudah keluar," ucapnya.

Baca juga: Nasib Brio Lawas di Pasar Mobil Bekas

Ubahan desain pada all new Honda BrioSTANLY RAVEL Ubahan desain pada all new Honda Brio

Suku Bunga Kredit

Untuk pasar mobil murah di wilayahnya, sambung Junianto, meningkatnya suku bunga kredit tidak banyak berpengaruh. Walaupun 75 persen pembeli LCGC membeli mobil dengan cara kredit.

Junianto menjelaskan, karakter umum pembeli LCGC tidak memperdulikan suku bunga, yang utama justru besaran uang muka (DP). "Bisa dihitung berapa yang menanyakan suku bunga. Rata-rata mereka tidak terpikir untuk menanyakan itu, yang ditanya DP nya berapa, diskonnya berapa," tuturnya.

Direktur HBC, Iwan Tjandradinata mengatakan, produsen mobil terus mencari cara agar kenaikan suku bunga kredit tidak memberatkan calon konsumen. Selain itu, produsen masih membahas melemahnya kurs rupiah.

"Soal kurs kami masih nunggu ATPM, masih dibahas (ATPM)," ungkap Iwan.

Salah satu yang dibahas adalah harga produk. Jika harga produk naik, bagaimana imbasnya terhadap penjualan.

"Kalau harga naik, bisa menurunkan penjualan ga. Kalau seperti itu apakah lebih baik dealer yang berkorban dengan sejumlah cara. Kami masih nunggu keputusannya dari ATPM," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com