JAKARTA, KOMPAS.com - Pada gelaran pameran otomotif nasional awal Agustus lalu, ada beragam produk sepeda motor yang dikenalkan produsen roda dua. Salah satu yang menjadi perhatian adalah munculnya model sepeda motor dengan sistem pengapian karburator.
Viar misalnya, masih setia dengan teknologi karburator dan memasangkannya di produk motor retro Vintech 200 dan 250. Benelli juga menawarkan produk Patagonian Eagle, motor jenis cruiser miliknya dengan teknologi karburator serta beberapa model lainnya.
Meski terbilang teknologi lama, ternyata masih banyak konsumen yang tertarik dengan produk-produk tersebut. Mengenai kemunculan produk-produk motor berkarburator, General Manager Technical Service Division PT AHM Wedijanto Widarso coba memberikan pandangan.
"Penggunaan karburator sebenarnya tidak ada masalah, tidak apa-apa juga pilihannya itu. Hanya saja pada titik tertentu akan kesulitan," ucap Wedi saat ditemui beberapa waktu lalu.
Baca juga: Plus-Minus Mesin Injeksi dan Karburator buat Balapan
Wedi menjelaskan pada saat ini mungkin motor berkaburator masih dapat memenuhi kriteria emisi yang ditetapkan pemerintah. Namun saat akan dinaikkan menjadi Euro IV akan kesulitan memenuhi standar tersebut.
Penilaian Wedi teknologi karburator akan sangat sulit memenuhi standar emisi tersebut. Pembuatan perangkat karburator pun wajib sangat presisi agar emisi yang dihasilkan memenuhi standar.
"Honda sendiri sudah beralih ke injeksi sejak 2011. Itu awalnya juga perlu pengenalan dengan waktu dan tenaga yang luar biasa tapi akhirnya diterima. Injeksi itu mahal tapi kalau diproduksi banyak biayanya jadi bisa ditekan," ucap Wedi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.