Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakai Ban Serep Lebih Kecil? Ini Aturan Mainnya

Kompas.com - 19/06/2018, 08:57 WIB
Febri Ardani Saragih,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Regulasi di Indonesia menetapkan mobil boleh memiliki ban serep berukuran lebih kecil asalkan diameter totalnya sama seperti ban terpasang. Namun yang perlu dicatat, ban cadangan seperti itu punya kondisi pemakaian tertentu saat digunakan.

Ban serep lebih kecil biasanya merupakan siasat produsen mengakali ruang sempit mobil. Strategi seperti itu masih lebih baik ketimbang tidak memberikan ban serep yang bisa menjerumuskan konsumen melanggar aturan lalu lintas.

Baca juga: Nissan Digugat Konsumen karena Masalah Ban Cadangan

Salah satu keuntungan ban serep lebih kecil yakni mudah di pasang buat mengganti ban yang rusak karena bocor di jalanan. Namun, ban serep seperti itu bisa mengurangi kerja fitur traction control ataupun anti-lock braking system (ABS).

Selain itu, agar mengurangi risiko, disarankan beban yang tertuju ke ban serep itu dikurangi.

Salah satu kompartemen penyimpanan ban serep di mobil MaseratiAditya Maulana, KompasOtomotif Salah satu kompartemen penyimpanan ban serep di mobil Maserati

Penting untuk dijalankan, saat menggunakan ban serep lebih kecil ada petunjuk batas kecepatan. Senior Manager Bussines Support Sales Replacement PT GajahTunggal Tbk Aries Abdullah menerangkan ban serep itu bisa paling tidak digunakan sampai ketemu titik aman, seperti bengkel atau sampai ban utama bisa diperbaiki.

“Kecepatan kalau misalnya di ban serep itu sendiri ada tertulis maksimum 80 kpj, kurang lebih. Tapi kami biasa sarankan pada kecepatan 60 kpj saja,” jelas Aries, beberapa waktu lalu.

“Jangan sampai dibawa kecepatan 80 kpj ke atas, bahaya. Ini ban diameternya lebih kecil, otomatis traksi dan pengereman juga berbeda, takutnya jadi tergelincir,” ucapnya lagi.

Selain masalah teknis, ban serep seperti itu juga dianggap mengurangi estetika mobil keseluruhan. Makanya pengemudi dianjurkan tidak lama-lama menggunakannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com