Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsumen Sulit Terima Bokong "Nungging" GSX-S 150

Kompas.com - 28/04/2018, 10:31 WIB
Febri Ardani Saragih,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Beda dari kondisi model 150cc naked lebih laku dari versi fairing-nya seperti terjadi pada merek Honda dan Yamaha, Suzuki justru mengalami sebaliknya. Pada tahun lalu, hasil GSX-S 150 cuma seperempat GSX-R 150.

Ditinjau dari data Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia (AISI), penjualan GSX-S 150 sebanyak 8.618 unit. Sedangkan GSX-R 150 terjual 34.022 unit.

Menurut Yohan Yahya, Departement Head of Sales Marketing Suzuki Indomobil Sales (SIS) R2, masalah pada GSX-S 150 yaitu soal penerimaan pasar. Masyarakat Indonesia belum bisa menerima desain bokong GSX-S 150 yang menungging seperti GSX-R 150.

GSX-S 150 dirancang menggunakan sasis dan berbagai komponen yang sama dengan GSX-R 150. Selain bokong yang tinggi, jok belakangnya juga terpisah. Hal itu bikin sulit ketika GSX-S 150 digunakan tandem.

Baca juga: Suzuki Cari Solusi Desain "Bokong" GSX-S 150

GSX-R 150 dan GSX-S 150 warna metallic triton blue suzuki.co.id GSX-R 150 dan GSX-S 150 warna metallic triton blue

“Kami menggunakan model sport, artinya joknya berbeda. Terlalu menungging. Kami sadar, Indonesia  belum sepenuhnya bisa menerima hal itu. Kenapa? karena motornya masih dipakai untuk keluarga dan lain-lain,” jelas Yohan di stan Suzuki di Indonesia International Motor Show (IIMS), Jumat (28/4/2018).

Menurut Yohan, penerimaan desain GSX-S 150 lebih bisa diterima di pasar luar negeri. Dikatakan konsumen yang jadi target ekspor mengerti GSX-S 150 buat dipakai individu. Sepanjang tahun lalu, (ekspor dimulai pada Agustus) sebanyak 1.926 unit GSX-S 150 dikirim ke negara lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau