Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Konsumen Sulit Terima Bokong "Nungging" GSX-S 150

Ditinjau dari data Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia (AISI), penjualan GSX-S 150 sebanyak 8.618 unit. Sedangkan GSX-R 150 terjual 34.022 unit.

Menurut Yohan Yahya, Departement Head of Sales Marketing Suzuki Indomobil Sales (SIS) R2, masalah pada GSX-S 150 yaitu soal penerimaan pasar. Masyarakat Indonesia belum bisa menerima desain bokong GSX-S 150 yang menungging seperti GSX-R 150.

GSX-S 150 dirancang menggunakan sasis dan berbagai komponen yang sama dengan GSX-R 150. Selain bokong yang tinggi, jok belakangnya juga terpisah. Hal itu bikin sulit ketika GSX-S 150 digunakan tandem.

“Kami menggunakan model sport, artinya joknya berbeda. Terlalu menungging. Kami sadar, Indonesia  belum sepenuhnya bisa menerima hal itu. Kenapa? karena motornya masih dipakai untuk keluarga dan lain-lain,” jelas Yohan di stan Suzuki di Indonesia International Motor Show (IIMS), Jumat (28/4/2018).

Menurut Yohan, penerimaan desain GSX-S 150 lebih bisa diterima di pasar luar negeri. Dikatakan konsumen yang jadi target ekspor mengerti GSX-S 150 buat dipakai individu. Sepanjang tahun lalu, (ekspor dimulai pada Agustus) sebanyak 1.926 unit GSX-S 150 dikirim ke negara lain.

https://otomotif.kompas.com/read/2018/04/28/103143515/konsumen-sulit-terima-bokong-nungging-gsx-s-150

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke