Jakarta, KOMPAS.com - Riset terbaru yang dilakukan Google Indonesia dan TNS menyebutkan video online kini jadi referensi calon konsumen pengguna internet sebelum membeli mobil baru.
Berdasarkan riset "Drive to Decide" yang dilakukan pertengahan 2017, jumlah calon konsumen mobil pengguna internet yang melihat video online meningkat 59 persen, atau naik dibanding tahun sebelumnya yang masih di angka 43 persen.
Industry Analyst Google Indonesia, Yudistira Adi Nugroho mengatakan pada 2016, jumlah calon konsumen mobil pengguna internet yang melihat video online belum sampai setengah dari jumlah keseluruhan. Namun semua berubah pada tahun 2017.
Baca juga : Lima Merek Mobil Paling Dicari di Google
"Di 2017, 6 dari 10 menonton online video dulu sebelum memutuskan mobil mana yang ingin dibeli. Sehingga terjadi peningkatan yang cukup tajam, hampir 30 persen," kata Yudistira di Jakarta, Selasa (27/3/2018).
Dari keseluruhan calon konsumen mobil pengguna internet yang melihat video, Google menyebut 76 persen diantaranya adalah mereka yang menyaksikan video di Youtube. Sehingga Google menilai Youtube merupakan platform video terfavorit dibanding platform video yang lain.
"Jumlah pencarian produk otomotif di Youtube juga meningkat 60 persen. Artinya orang kini tidak hanya mencari di Google Search, tapi juga mencari di Youtube," ujar Yudistira.
Baca juga : Saatnya Beli Mobil Baru untuk Sambut Tahun yang Lebih Baik
Riset yang diakukan Google Indonesia dilakukan pada pertengahan 2017 dengan metodologi menggunakan online survei. Riset melibatkan sekitar 506 responden pengguna internet calon pembeli mobil baru. Responden yang dipilih sudah mempertimbangkan jenis kelamin berdasarkan populasi, maupun pengguna yang terbagi atas 70 persen pengguna ponsel pintar dan 30 persen pengguna desktop.
Pada online survei ini, Yudistira menyatakan pihaknya sudah menyaring responden dengan baik. Sehingga responden yang menjawab secara asal-asalan tidak dimasukan dalam data ini. Tidak hanya itu, responden yang jawabannya sudah dianggap layak masuk data juga sudah ditelpon kembali untuk mengkonfirmasi ulang jawabannya di survei online.
"Karena di online survey kita tidak face to face, cara untuk mengetahui dia benar-benar menjawab ada dua indikasi. Butuh waktu 15 menit untuk menjawab kuisioner ini. Kalau kurang dari 15 menit, misalnya hanya 5 menit, itu langsung kita take out," pungkas Yudistira.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.