Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suzuki Tak Sekadar Jual Mesin OBM, tapi Jaga Layanan

Kompas.com - 22/03/2018, 18:25 WIB
Aris F Harvenda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

Bali, Kompas.comSuzuki untuk pertama kali menjual mesin tempel (OBM: OutBoard Motor) sejak 1965 dengan tipe D55 yang memiliki teknologi 2-tak. Pada 1994, Suzuki OBM hadir di Indonesia dengan mengusung mesin DT15 sebagai andalan produknya. Mesin baru OBM kian berkembang dengan teknologi 4-tak yang lebih efisien dalam penggunaan bahan bakar dan juga ramah lingkungan pada 1995.

Suzuki Indomobil Sales (SIS) terus membuktikan eksistensinya dengan menguasai 40 persen pasar mesin 4-tak di Indonesia. Keunggulan mesin efisien dan ramah lingkungan menjadi referensi utama bagi kebutuhan konsumen saat ini. Terutama boat owners yang menggunakannya untuk bisnis mereka di bidang transportasi maupun pariwisata.

"Kami tak hanya menjual mesin dengan teknologi terkini yang memberikan keuntungan bagi konsumen. Paling penting bagi kami selaku prinsipal adalah memberikan layanan yang baik dan garansi bagi konsumen lewat jaringan diler kami. Jadi kami tidak jual putus seperti beberapa pemain lain," ujar Kensuke Ikeda, OutBoard Depatment Head SIS, kepada Kompas.com di Bali, Rabu (21/2/2018).

Baca Juga: Suzuki Luncurkan Mesin Canggih Baling-baling Ganda

Mesin baru Suzuki OBM Aris Harvenda/KOMPAS.com Mesin baru Suzuki OBM

Saat ini Suzuki OBM telah memiliki 8 diler. Angka tersebut ditargetkan bakal bertambah seiring keperayaan konsumen terhadap Suzuki OBM.

"Rencananya kami akan menambah dua diler lagi di 2018. Kendati demikian, kami juga memiliki bengkel rekanan di beberapa daerah yang merupakan perpanjangan tangan dari diler kami," kata Leo Wijaya selaku Assistant  Department Head OBM PT SIS, pada kesempatan yang sama.

Meski berada di bawah pengawasan dari diler namun pihak SIS bertanggung jawab terhadap pelatihan-pelatihan mekanik di bengkel rekanan tersebut.

"Kami berikan training khusus bagi mekanik-mekanik pada bengkel rekanan agar kemammpuan mereka bertambah," ujar Ikeda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau