Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Walau Simpel, Jas Hujan Ponco Bisa Bawa Petaka

Kompas.com - 05/02/2018, 17:22 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

Jakarta, KOMPAS.com - Salah satu kelengkapan berkendara yang harus dibawa pengguna sepeda motor saat musim hujan adalah jas hujan. Berbicara mengenai jas hujan, pihak kepolisian kerap mengimbau pengendara motor untuk tidak menggunakan jas ponco. Agar lebih aman, pengendara motor diminta untuk menggunakan jas hujan setelan yang terdiri atas baju dan celana.

Walaupun terkesan ribet saat memasangnya ke badan, pengamat keselamatan jalan Edo Rusyanto menilai, lebih amannya jas hujan setelan karena jas hujan ini tidak mudah tertiup angin. Berbeda dengan jas hujan ponco yang rawan tersangkut di roda belakang sehingga berpotensi membawa petaka bagi pengendara.

Berbahayanya jas hujan ponco pernah dialami pengguna motor di Surabaya pada November 2017. Saat itu terjadi kecelakaan tunggal yang disebabkan jas hujan ponco yang digunakan pengguna motor tersangkut di roda belakang.

Baca juga : Ponco, Jas Hujan yang Berbhaya

Video hasil rekaman CCTV Pemkot Surabaya memperlihatkan pengendara motor terjatuh di tengah kondisi lalu lintas yang ramai. Beruntung, keduanya tidak ditabrak kendaraan lain yang melaju di belakangnya. Sebuah mobil yang melaju dari belakang tampak langsung menghindar ke kiri untuk mencegahnya menabrak pengguna motor yang terjatuh.

https://www.instagram.com/p/Bb-7myiFHBr/

"Jas hujan yang ideal sebaiknya tidak menghambat gerak tangan, kaki, kepala, hingga seluruh tubuh ketika bersepeda motor. Yang menjadi pilihan tentu saja jas hujan yang terdiri atas bagian celana dan bagian jaket," kata Edo kepada Kompas.com, Senin (5/2/2018).

Selain menyarankan penggunaan jas hujan setelan, Edo juga menyarankan agar pengguna motor menggunakan jas hujan berwarna cerah dan dilengkapi unsur yang bisa memantulkan cahaya di bagian punggung. Sebab cuaca hujan kerapkali membuat jarak pandang dalam berkendara menjadi terbatas.

"Upayakan jas hujannya memiliki unsur yang bisa berpendar ketika terkena cahaya. Konsep ini bagian dari upaya terlihat dan melihat ketika berlalu lintas jalan," kata Edo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau