Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terlibat Kecelakaan di Jalan Jangan Sampai Ada Pemukulan

Kompas.com - 22/01/2018, 13:15 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

Jakarta, Kompas.com – Walaupun sudah diselesaikan dengan damai, berbagai kalangan menyesali terjadinya pemukulan pada pengemudi mobil yang terlibat kecelakaan dengan para pengendara moge pada Minggu (21/1/2018). Emosi di jalan usai kecelakaan bisa dimaklumi, namun tindakan pidana tidak bisa ditolelir.

Baca: Begini Cerita Kecelakaan Harley-Davidson vs Mazda CX-5 yang Viral

“Dalam situasi seperti itu kadang memang logika enggak bermain. Orang yang mobilnya rusak kadang punya pembenaran, motor yang rusak juga punya ego yang menyatakan tidak bersalah. Sementara masyarakat mungkin saja akan berempati pada pihak yang lemah," ucap Jusri Pulubuhu, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Minggu (21/1/2018).

Menurut Jusri tindakan pemukulan itu merupakan wujud lemahnya penindakan hukum. Di Indonesia, kata Jusri, bila tidak ada pengaduan maka tidak berlanjut ke perkara hukum.

“Kalau di luar, terjadi adu fisik pasti kedua belah pihak akan ditelusuri, walaupun tidak ada pengaduan. Kalau penegakan hukum kita kuat akan membuat efek jera lalu tertib,” kata Jusri.

Kecelakaan Harley-Davidson vs Mazda CX-5Instagram Otomotifweekly Kecelakaan Harley-Davidson vs Mazda CX-5

Kalangan moge

Jusri yang juga anggota komunitas moge dan banyak terlibat dalam agenda touring mengatakan kawan-kawan moge sangat malu atas tindakan pemukulan. Seharusnya hal-hal seperti itu tidak perlu terjadi.

“Kawan-kawan yang tadi membela teman yang motor hancur, itu pasti karena toleransi. Saya pun kalau di posisi itu, bisa lepas kontrol. Yang saya sudah dengar, pihak senior-senior Harley-Davidson sudah menegur kelompok tersebut. Mereka sudah minta maaf,” kata Jusri.

“Kalau saya duduk di kondisi serupa mungkin akan bertindak sedemikan rupa. Saya masih menganggap prilaku itu manusiawi. Jangankan yang berkomentar, siapapun yang duduk di posisi itu pasti dalam tekanan. Emosi pasti keluar, apalagi di negara kita yang lemah hukum,” ucap Jusri. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com