Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marka Jalan Indonesia Buruk, Nissan Enggan Bawa “ProPilot”

Kompas.com - 22/11/2017, 10:42 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri

Penulis

Gianyar, KompasOtomotif – Teknologi ProPILOT yang disebut tergolong semi otonomos jadi salah satu fitur yang dibanggakan Nissan, dan sudah disematkan pada model MPV Serena di Jepang. Berapa produk lain rencananya bakal dipasang fitur tersebut.

ProPILOT sendiri merupakan teknologi yang didukung 8-12 kamera, dan secara simultan mendeteksi marka jalan, mobil di depannya, dan semua situasi yang ada di sekitar. Dalam kehidupan nyata, mobil bisa menyetir sendiri berdasarkan gambar-gambar dari berbagai kamera.

Namun untuk pasar Indonesia, Budi Nur Mukmin, GM Strategi Pemasaran dan Perencanaan Produk Nissan Motor Indonesia (NMI) mengatakan, kalau model ini tidak akan diperkenalkan dalam waktu dekat, atau dalam waktu yang belum bisa ditentukan. Pasalnya infrastruktur jalan di dalam negeri disebut kurang mumpuni.

“Kalau pertanyaannya apakah akan diperkenalkan di sini, jawaban kami belum. Pasalnya kondisi marka jalan sangat tidak memungkinkan untuk membawa ProPILOT. Ada garis marka berwana putih tegas ada juga yang kabur-kabur, kemudian penanda berwarna kuning di jalan juga kadang ada kadang tidak,” ucap Budi, Selasa (21/11/2017).

Nissan All-New Serena 2016 punya fitur otonomos, ProPilot.Nissan Nissan All-New Serena 2016 punya fitur otonomos, ProPilot.

Baca juga : Generasi Baru Serena Debut di Jepang, Bisa “Otonomos”

“Namun apakah di masa depan ada kemungkinan diperkenalkan, tentu saja iya. Namun, terkait kapan waktunya tentu saja kami lihat terlebih dahulu kondisinya (infrastruktur terutama),” ujar Budi.

Budi mengakui, memang kalau teknologi tersebut memiliki berbagai batasan, bahkan di Jepang sendiri (ProPILOT generasi pertama) baru disarankan untuk digunakan di jalan tol saja.

“Meski begitu teknologi ini akan semakin disempurnakan. Jadi ProPILOT ini baru bisa beroperasi pada single lane,  belum bisa tiba-tiba belok kanan atau kiri, dan hanya mengikuti satu jalur juga mobil di depannya. Kemudian di tahap kedua teknologi ini akan sanggup membaca multi lane (kiri dan kanan), dan pada 2020 nanti teknologi ini bisa membaca semua interaksi dengan lingkungan,” tutur Budi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau