Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkendara Saat Lelah Sama Bahayanya dengan Mabuk

Kompas.com - 14/11/2017, 10:44 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri

Penulis

London, KompasOtomotif – Terkait perilaku berkendara pengemudi di jalanan yang berbahaya, para ilmuwan dari UCLA dan Tel Aviv University melakukan studi. Mereka mendapati kalau otak mereka menjadi lebih lambat dan kurang efisien, dalam mengamati dan menilai gambar visual, bagi mereka yang mengalami kelelahan saat berkendara.

Kondisi tersebut yang ada kaitannya dengan penurunan secara neurologis, secara langsung coba dibandingkan dengan seseorang yang mengemudikan kendaraan ketika terpengaruh alkohol.

Penelitian dilakukan dengan memasukkan elektroda ke otak pasien, dan mengukur respons dari 1.500 sel otak di daerah yang memproses persepsi dan ingatan visual. Kemudian periset menemukan bahwa subjek kurang mampu menerjemahkan masukan visual ke dalam pikiran yang sadar.

"Kelelahan yang parah memberi pengaruh pada otak, sama seperti pemabuk. Namun, tidak ada standar hukum atau medis yang bisa mengidentifikasi pengemudi lelah di jalan, dengan cara yang sama seperti kami menargetkan pengemudi mabuk," ujar Dr. Itzhak Fried, ilmuwan yang memimpin penelitian, mengutip Autoexpress, Senin (13/11/2017).  

Baca juga : “Adu Banteng”, Jenis Kecelakaan Paling Sering Terjadi

Level tidur dan resiko kecelakaan.Autoexpress Level tidur dan resiko kecelakaan.
Fried menambahkan, neuron di otak subyeknya punya respon lamban dan melepaskan tembakan lebih lemah, membuat transmisi mereka berlangsung lebih lama dari biasanya. Ini akan jadi masalah jika mereka yang lelah berada di belakang kemudi mobil, di mana persepsi dan proses visual akan melambat.

Hasil studi ini mendukung penelitian sebelumnya dengan kesimpulan serupa, seperti yang diungkap oleh AAA Foundation for Traffic Safety. Mereka mengatakan, kehilangan beberapa jam tidur malam sebelum berkendara, membuat pengemudi dua kali berisiko kecelakaan, dibandingkan dengan mereka yang telah tidur selama tujuh jam atau lebih yang direkomendasikan.

Studi tersebut menemukan bahwa kurang tidur memiliki efek yang sama dengan mabuk, dengan waktu reaksi lebih lambat dan rentang perhatian yang lebih pendek. The Sleep Council memperkirakan, sepertiga orang Inggris tidur hanya lima sampai enam jam semalam, menempatkan mereka pada 1,9 kali risiko kecelakaan.

Dari 4.751 kecelakaan kendaraan di AS, ditemukan kalau pengemudi mengantuk telah berkontribusi 7 persen dari semua kecelakaan dan 21 persen dari kasus yang fatal. Di Inggris, kelelahan pengemudi bahkan merupakan saru dari sepuluh kematian di jalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com