Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengaku Salah, Nissan Rugi Rp 2,9 T

Kompas.com - 09/10/2017, 13:23 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri

Penulis

Tokyo, KomapasOtomotif – Dari hasil temuan negatif di lima pabrik milik Nissan di Jepang oleh Kementerian Transportasi, berbuntut pada penarikan massal (racall) 1,21 juta unit di pasar domestik, yang sudah dipasarkan selama tiga tahun terakhir.

Nissan nekat melakukan inspeksi akhir produk mereka (complete car inspection) oleh pegawai yang tak bersertifikat, atau hanya memiliki pengalaman terbatas. Padahal Secara hukum, hanya inspektur bersertifikat yang dapat memeriksa hal-hal seperti mesin dan rem.

Mungkin bagi Nissan ini biasa, tapi tidak bagi pihak kementerian, sehingga berujung instruksi recall. Jika biasanya recall terkait kerusakan komponen, sementara ini cukup berbeda, karena berdasarkan cacat prosedur.

Baca juga : Lima Pabrik Nissan di Jepang Bermasalah

"Saya minta maaf dari lubuk hati saya, ini seharusnya tidak terjadi di dunia manufaktur,” ujar Hiroto Saikawa, CEO Nissan, mengutip Nikkei, Senin (9/10/2017).

Saikawa menambahkan, kalau mereka menempatkan prioritas utama pada keamanan pelanggan, dan menyebut akan menarik kembali 1,21 juta unit mobil, termasuk kendaraan yang telah dikirim, tapi belum masuk dalam daftar inspeksi ulang.

"Kami siap membayar biaya lebih dari 25 miliar yen (Rp 2,9 triliunan)," ucap Saikawa.

Ketka menemukan kesalahan pada pabrik Nissan, Keiichi Ishii, Menteri Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata Jepang mengaku kecewa. Pasalnya, ini bisa menyebabkan kecemasan konsumen dan mengguncang dasar sistem sertifikasi. Saat ini mereka masih melakukan investigasi, sampai sejauh mana efek negatif yang menyebar dari kesalahan prosedur tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau