Amsterdam, KompasOtomotif – Pengemudi kendaraan yang kehilangan banyak cairan, ternyata sama berbahayanya dengan yang mabuk. Kalau sampai bisa mengurangi konsentrasi pengemudi, bisa fatal akibatnya.
Kesimpulan ini diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan Universitas Loughborough dan European Hydration Institute (EHI).
Merespons hasil studi tersebut, Nissan bekerjasama dengan studi desain Droog Belanda, mengembangkan sebuah kemudi dan kursi khusus, yang bisa mendeteksi keringat dan tingkat dehidrasi, demi keselamatan dan kesehatan di jalan.
Teknologi itu disebut Soak, yang akan memberikan petunjuk dengan warna. Jadi, keringat tubuh seseorang yang tinggi garam menandakan mereka dehidrasi, dan kursi akan berubah menjadi kuning. Namun jika berubah menjadi biru gelap, pengemudi bebas dari kekurangan cairan, mengutip AutoExpress.co.uk, Kamis (5/10/2017).
Baca juga : Ketika Nissan Serena Dibuat Lebih “Catchy”
Droog, perusahaan desain yang berbasis di Amsterdam, menyusun beberapa bahan tekstil yang bisa bereaksi terhadap keringat, dan akan berubah warna sesuai dengan tanda-tanda dehidrasi tersebut.
Pada penelitian 2015 lalu, EHI mengatakan, pengemudi yang mengalami dehidrasi di belakang kemudi rawan kesalahan, sama seperti mereka yang di dalam darahnya terkandung kadar alkohol sebesar 0,08 persen.
Teknologi Nissan-Droog tersebut, sudah dipasang pada Nissan Juke untuk tujuan uji coba, di mana saat ini mereka masih belum berencana untuk menerapkannya di model lain. Rencana produksi massal juga belum dikonfirmasi.