BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Toyota Astra Motor

Perlu Tahu, Takata Suplai Airbag Honda, Toyota, Mercy, sampai Ferrari

Kompas.com - 09/10/2017, 11:39 WIB
Dimas Wahyu

Penulis

KOMPAS.com - Masalah airbag Takata menjadi isu baru dalam dunia otomotif belakangan ini. Total lebih dari seratus orang menjadi korban di seluruh dunia akibat airbag produksi mereka yang mengembang secara tiba-tiba.

Belum diketahui secara pasti, di manakah kejadian pertama yang disebabkan oleh permasalahan perangkat kantong udara tersebut. Namun, pemberitaan mengenai masalah ini dengan menyebut nama Takata sudah diangkat sejak 2013.

Ketika itu, sejumlah merek mobil asal Jepang, yakni Honda, Toyota, dan Mazda, menyatakan penarikan kendaraan dengan jumlah total 3,3 juta mobil. Honda sendiri seperti diberitakan New York Times dalam "Japanese Automakers Recall 3.3 Million Vehicles" sudah lebih dulu melakukan penarikan karena kasus serupa sejak 2008.

Karena jumlah terus bertambah, di Amerika Serikat, lembaga keselamatan National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) akhirnya memperoleh kesepakatan dengan Takata untuk memperluas penarikan, yang disampaikan secara resmi oleh produsen airbag itu dalam situsnya, Mei 2016.

“Kesepakatan dengan NHTSA ini konsisten dengan keinginan kami untuk bekerja sama dengan pemegang regulasi dan konsumen kami di industri mobil untuk mengembangkan solusi jangka panjang terkait isu mengenai keselamatan tersebut," ujar Shigehisa Takada, Chairman & CEO of Takata.

Terakhir, seperti dikutip LA Times dalam "Takata Files for Bankruptcy Following Airbag Recalls and Lawsuits", penarikan sudah dilakukan untuk 100 juta inflator. Itu pun menjadi jumlah terbanyak dalam sejarah penarikan di Amerika Serikat.

Honda, Toyota, Ford, Mercedes, sampai Ferrari

Penarikan oleh merek-merek mobil Jepang di atas membuka mata bahwa tidak sedikit jumlah mobil yang memakai kantong udara buatan Takata. Terlebih lagi, angkanya sudah di level seratus juta inflator.

Takata dalam situsnya kemudian menyediakan tautan bagi para pemilik mobil yang ingin mengecek apakah kendaraan mereka masuk dalam tahun produksi sebagai pengguna kantong udara tersebut.

"Takata Corporation memohon maaf karena menyita perhatian publik dan atas ketidaknyamanan akibat inflator kami. Bagi para pemilik mobil di Amerika Serikat, kami menganjurkan Anda mengecek situs NHTSA untuk memastikan apakah mobil Anda perlu perbaikan terkait masalah ini," demikian keterangan Takata.

President Takata Corporation Shigehisa Takada menyatakan permintaan maaf terkait kasus kantong udara Takata saat konferensi pers di Jepang, Kamis (25/6/2015).Car Advice President Takata Corporation Shigehisa Takada menyatakan permintaan maaf terkait kasus kantong udara Takata saat konferensi pers di Jepang, Kamis (25/6/2015).


Informasi yang tertaut ke situs NHTSA itu menunjukkan puluhan merek mobil dan juga sepeda motor. Selain Honda, Toyota, dan Mazda, NHTSA menyebut merek-merek mobil lain yang terkategori membutuhkan perbaikan karena menggunakan airbag Takata.

Nama-nama tersebut adalah Mercedes-Benz, BMW, Audi, Ferrari, Ford, Cadillac, Chevrolet, Chrysler, Dodge, MINI, Mitsubishi, Nissan, Tesla, Subaru, FIAT, Hyundai, Smart, Suzuki, Volkswagen, Volvo, dan masih banyak lagi.

Bahkan, mobil dan juga motor ini mencakup produksi tahun-tahun lama, mengingat Takata sudah membuat dan menyuplai airbag sejak tahun 1987.

Ferrari sendiri, untuk ukuran merek mobil sport premium dengan penjualan terbatas, terbilang punya jumlah mobil yang cukup besar untuk terindikasi perlu perbaikan airbag, yakni lebih dari 2.800 mobil, mengingat produksi mereka masih di kisaran 5.000-8.000 mobil per tahun.

Data yang dihitung berdasarkan persentase keterangan dalam daftar merek-merek mobil yang perlu perbaikan airbag menurut NHTSA per September 2017 itu juga menunjukkan jumlah-jumlah persebaran suplai airbag ke merek-merek lain yang juga jauh lebih besar.

Airbag Takata yang bermasalah untuk Mercedes-Benz sendiri terdata untuk lebih dari 1 juta mobil, BMW sebanyak lebih dari 1,9 juta mobil, Nissan sebanyak lebih dari 4,4 juta mobil, Toyota sebanyak 6 juta mobil, dan Honda sebanyak 11 juta mobil.

Totalnya ada 57 merek yang terdata menggunakan airbag bermasalah tersebut. Merek-merek itu pun baru yang terdata di Amerika Serikat, sementara Takata sudah membangun 46 pabrik di 17 negara.



komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com