Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Modifikasi Memakan Waktu Lama?

Kompas.com - 02/08/2016, 08:02 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Tidak sedikit proyek modifikasi sepeda motor yang selesai dalam jangka waktu lama, atau di luar dari jadwal yang direncanakan. Kalau tidak sabar-sabar, tentu ini akan sangat menjengkelkan.

Ariawan Wijaya, builder yang juga pemilik bengkel modifikasi Baru Motor Sport (BMS) di Palmerah Barat, mengatakan, berdasarkan pengalamannya, ada beberapa faktor yang membuat kondisi itu kerap terjadi, terlepas daripada kualitas bengkel modifikasi tersebut.

“Pertama, lamanya pengerjaan biasanya terjadi karena si pemodifikasi tidak membuat rundown atau timeline pengerjaan yang jelas sebelum proyek dimulai. Jadi waktu penyelesaian yang dijanjikan biasanya berdasarkan feeling. Ini kerap dilupakan,” ujar Ari kepada KompasOtomotif, Rabu (20/7/2016).

Ari menambahkan, pemodifikasi juga sebaiknya menjanjikan waktu lebih lama atau memberi spare time. “Kasih spare waktu yang agak jauh, karena kita tidak bisa memprediksi akan ada kendala apa di tengah pengerjaan. Jadi kita kasih pahitnya di awal agar konsumen tidak mengeluh karena penyelesaian proyek di luar batas waktu yang ditentukan,” tutur Ari.

Kedua, kata Ari, terkait cara kerja, modifikasi menjadi lama karena pemodifikasi tidak menyediakan terlebih dahulu seluruh komponen yang dibutuhkan oleh sepeda motor. “Jika ingin cepat, pastikan semua komponen sudah tersedia, sebelum semua proses modifikasi dilakukan,” ucap Ari.

Terakhir, kata Ari, ini juga menyangkut poin nomor dua, yaitu terkait cash flow atau arus kas dari si pebisnis modifikasi, apakah sehat atau tidak. Tidak sedikit pebisnis modifikasi yang arus pendanaannya gali lubang tutup lubang, di mana uang proyek A, digunakan untuk proyek B, dan seterusnya.

“Jika ada cash flow di sistem keuangan perusahaan modifikasi tersebut, maka belanja komponen (belanja modal) bisa dilakukan di awal proyek, yang membuat pengerjaan cepat dilakukan. Karena biasanya konsumen baru melakukan pembayaran uang muka, di mana belum menutup semua kebutuhan,” ujar Ari.

“Melalui cash flow, pemodifikasi tidak perlu menunggu proyek B untuk bisa menutupi kekurangan di proyek A. Itu akan membuat bisnis sehat sehingga semua proyek bisa berjalan lancar,” ucap Ari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com