Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

VW Gandeng Mitra China untuk Produksi Mobil Hibrida

Kompas.com - 06/04/2014, 12:00 WIB
Agung Kurniawan

Penulis

Berlin, KompasOtomotif - Grup Volkswagen belum kehabisan akal untuk mengejar ambisinya menjadi produsen mobil terbesar di dunia, menggeser Toyota dan General Motors. Kali ini, raksasa asal Jerman ini berencana memproduksi mobil berteknologi hibrida plug-in dengan menggandeng mitra lokal.

Sumber internal perusahaan, seperti dilansir Reuters (5/4/2014), menyatakan melihat ada potensi besar terhadap populasi mobil ramah lingkungan menyusul upaya pemerintah menanggulagi tingkat polusi buruk yang melanda sejumlah wilayah China. Selain itu, ikut mendorong program mobil ramah lingkungan yang dicanangkan pemerintah setempat.

Kabarnya, VW akan mengumumkan rencana ini di ajang Beijing Auto Show, pertengahan April 2014. Pengumumannya, berupa rencana memproduksi mobil hibrida plug-in dengan First Automotive Works (FAW). Perakitan kemungkinan besar akan memanfaatkan pabrik di Foshan, sebelah selatan China.

Perdana Menteri China, Li Keqiang, bulan lalu mengatakan pemerintah pusat mendeklarasikan perang terhadap polusi udara, menaikkan level perekonomian negara dan mulai beralih dari basis industri berat.

10 milliar yuan
Pemerintah pusat juga mengumumkan telah menyediakan dana 10 milliar yuan untuk perubahan ini dan pengurangan konsumsi energi. Mendorong teknologi hijau dan rendah karbon, sekaligus mengurangi konsumsi bahan bakar konvensional, termasuk batu bara dan minyak bumi.

Rencana ini bisa dibilang agak telat dilakukan VW, karena merek lain sudah memasarkan mobil berteknologi ramah lingkungan di China. Tapi, potensi pasar China yang jumlahnya mencapai sepertiga dunia, di mana tahun lalu tercatat 9,7 juta unit mobil terjual, menjadi alasan utama.

Sebut saja Daimler dan mitra lokalnya BYD sudah memasarkan Denza, sementara Toyota masih mengandalkan Prius, dan Nissan dengan Leaf. Toyota bahkan sudah memamerkan model khusus berteknologi hibrida baru yang dikembangkan sesuai karakteristik konsumen di China.

Mengenai informasi ini, pihak VW masih bungkam. Tapi, bulan lalu Martin Winterkorn, Chief Executive Officer VW, mengatakan, "Teknologi ini memungkinkan kami menyentuh konsumen kunci yang mau punya mobil bebas emisi dan daya jangkau yang panjang sama, 100 persen memberikan kesenangan berkendara."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com