Jakarta, KompasOtomotif – Mobil bertransmisi otomatis (matik) bisa dibilang sudah menjadi kebutuhan, terutama buat pengguna di kota-kota besar dengan tingkat kemacetan yang tinggi. Masalahnya, banyak yang tidak tahu, apakah transmisi tanpa pedal kopling mereka sedang sehat atau ”sakit”.
Mengenalinya memang butuh pemahaman lebih lanjut. Namun buat orang awam, ada beberapa gejala yang bisa dirasakan, karena muncul secara simultan.
”Kalau sudah biasa ’megang’ sehari-hari, pasti tahu jika ada gejala yang tidak biasa. Segera ditindaklajuti sebelum terlanjur parah. Paling tidak, mengeceknya di bengkel langganan,” kata Herman, mekanik misterbrum.id kepada KompasOtomotif, (11/7/2017).
Beberapa gejala yang mungkin terjadi ketika transmisi otomatis mobil mulai bermasalah adalah sebagai berikut:
1. Timbul gejala kalau mesin dingin tidak mau berjalan. Sementara ketika mesin panas, mobil baru bisa dijalankan. Ini sering terjadi pada tahapan lanjut.
2. Tenaga mulai lemot atau lemah. Ketika mobil dibuat ”narik” terasa ada hambatan, terutama saat perpindahan gigi.
3. Timbul hentakan saat waktu perpindahan gigi. Kasus ini banyak ditemui pada pengguna mobil matik. Jika biasanya terasa halus, tiba-tiba terasa ada hentakan saat ”gigi masuk”, sinyal ada gejala kerusakan.
4. Timbul suara kasar pada transmisi. Suara-suara aneh bisa bermacam-macam. Pada beberapa kasus, muncul suara dan getaran saat tuas transmisi dipindah dari N ke D, atau N ke R.
5. Ada kebocoran oli transmisi. Tiba-tiba di garasi terdapat lelehan pelumas, dan setelah dicek berasal dari girboks.
6. Perpindahan gigi terasa lambat. Kasus ini mirip dengan poin nomor 2, di mana ”gigi” seakan sulit diajak kompromi ketika pengemudi sedang butuh ”narik”.
7. Tidak bisa berjalan sama sekali. Ini berarti transmisi sudah mengalami kerusakan akut dan kehilangan fungsinya sebagai penyalur tenaga mesin ke roda.
KompasOtomotif akan menjabarkan bagaimana cara mengatasinya dalam artikel lain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.