Manajer R&D TPG A Hakim Pane dalam Inapa 2015, di JI Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (18/3/2015), memberi bukti dengan menunjukkan berbagai testimoni pengguna yang sudah menggunakan Gaskit. Salah satu yang menarik, konsumsi bahan bakar Jakarta-Surabaya yang sangat minim.
”Konsumen kami itu hanya butuh dua tabung elpiji 12 kg dan 10 liter bensin. Saat habis di tengah jalan pun, tabung elpiji dengan mudah bisa ditukar di warung-warung terdekat. Sambil mencari warung yang menjualnya, masih ada bensin yang menggantikan kinerja LPG,” urai Hakim.
Jika dikira-kira, harga elpiji 12 kg (tanpa tabung) kini sekitar Rp 120.000, sebanyak dua tabung. Ditambah bensin, katakanlah oktan 92 dengan banderol Rp 8.500 per liter. Total biaya yang dibutuhkan hanya sekitar Rp 300.000.
Bandingkan dengan bensin yang rata-rata untuk Jakarta-Surabaya membutuhkan lebih dari Rp 500.000. Hal ini, dikatakan Hakim, menjadi salah satu solusi kelangkaan bahan bakar yang bisa dihindari. ”Mobil semakin bertenaga, ramah lingkungan, dan hemat,” kata Hakim.
Sistem Gaskit yang rumit dikemas rapi dan aman. Hakim menjelaskan, beberapa negara tertarik menggunakan konverter ini untuk dipasarkan di sana karena menjadi solusi yang cukup murah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.