Aksi ini didedikasikan untuk menopang rumah amal "Rally 4 Life Charity" yang berdedikasi menyediakan kehidupan lebih baik, mulai dari ketersediaan air bersih, sanitasi, tempat tinggal, dan pendidikan bagi penduduk dunia yang membutuhkan.
"Saya tentu saja bukan ahli dan raja di atas sepeda motor. Bahkan, saya sedikit hati-hati, karena perjalanan ini bukan soal kecepatan, bahkan bukan soal sepeda motor. Tetapi, lebih untuk kehidupan, belajar, dan menikmatiknya," jelas ibu satu anak ini dalam blog resminya.
Selama perjalanan, aksi touring solonya ini akan dibantu oleh sistem navigasi Bike Trac. Jika dalam kondisi darurat, alat ini bisa mengirimkan sinyal bantuan secepat mungkin.
Rutenya, dari Inggris menuju Turki, Iran, Uni Emirat Arab, India, Nepal, Thailand, Australia, Amerika Selatan, Amerika Utara, Kanada, dan Afrika. Seluruh negara itu akan ditempuh dengan waktu sekitar satu tahun, dan Steph akan kembali ke Eropa pada 2015.
Steph menyatakan, lintasan yang dihadapi akan beragam mulai dari aspal sampai tanah merah. Selama perjalanan, ia berharap bisa melihat dunia langsung dari desa-desa yang dikunjunginya nanti.
"Ini sesuatu yang ingin saya lakukan sejak dulu dan akhirnya setelah banyak pertimbangan, memutuskan ini tahun yang tepat. Dukungan dari semua orang juga luar biasa besar. Memang saya sudah tidak asing berkendara off-road dengan sepeda motor, tetapi melihat jalur yang akan dilalui begitu ekstrem dan iklimnya juga beragam cukup menakutkan juga," beber Steph.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.