JAKARTA, KOMPAS.com - Dinding ban yang retak-retak bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Fisa Rizqiano, Deputy Head of Original Equipment (OE) Bridgestone Indonesia, mengatakan bahwa pemilik mobil diimbau untuk tidak sering parkir di bawah sinar matahari karena dapat membuat ban menjadi kering.
“Retak halus pada ban umumnya disebabkan oleh paparan ozon, gas yang terjadi secara alami di atmosfer. Reaksi ini menyebabkan karet menjadi kurang elastis dan retakan muncul di permukaan ban,” ucap Fisa saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (12/4/2025).
Baca juga: Sensasi Ngebut di Mandalika Pakai Motor Sendiri
“Untuk mencegah retak karena ozon pada ban, jaga tekanan ban agar tetap sesuai, parkir kendaraan di tempat yang sejuk dan kering, jauh dari sumber ozon dan sinar matahari langsung, serta gunakan cairan pelindung ban (seperti anti ozone wax) jika perlu,” lanjutnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Bagus Raditya, Supervisor Trijaya Ban 83, di Otista, Jakarta Timur.
Menurutnya, paparan sinar matahari bisa membuat ban menjadi kering.
Apabila ban sudah kering dan timbul retak, hal tersebut akan membuat umur ban menjadi pendek.
Baca juga: Track Day di Sirkuit Mandalika, Peserta Dibekali Pelumas Khusus
“Dinding ban kering kalau terkena matahari memang tidak langsung, tetapi bertahap,” ujar pria yang akrab disapa Adit.
“Misalkan ban itu bisa sampai 8 tahun dengan (pemakaian) kilometer rendah, tetapi kalau terkena sinar matahari, dalam 3 tahun sudah kering dan terlihat retak-retak,” lanjutnya.
Adit melanjutkan, ban yang retak bisa berisiko jika dipakai di jalan.
Baca juga: Hendropriyono Soal Purnawirawan Minta Gibran Dicopot: Aspirasi Boleh Dong
Mulai dari kurangnya daya cengkeram hingga pecah ban.
“Risikonya adalah grip pasti kurang. Kalau daya cengkeram berkurang saat pengendalian di jalan panas dan basah, itu sangat berisiko. Kalau di jalan basah bisa terjadi selip, sedangkan di jalan panas, jika dipakai terus-menerus, si karet tidak bisa menahan panas. Risiko paling berat bisa pecah ban,” kata Adit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.