Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Mogok di Lanjur Contraflow, Segera Lakukan Ini

Kompas.com - 22/12/2024, 15:01 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rekayasa lalu lintas berupa contraflow atau mengubah sebagian arus lalu lintas di beberapa ruas jalan tol masih jadi skema yang diandalkan untuk mengurai kepadatan selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama operator tol telah memetakan ruas jalan tol yang hendak diberlakukan contraflow, yaitu Tol Jakarta-Cikampek dan Tol Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi).

“Saat libur Nataru nanti akan ada pengaturan lalu lintas yang meliputi sistem satu arah (one way), dan sistem lajur pasang surut atau tidal flow (contraflow)," kata Plt, Direktur Jenderal Hubdat Ahmad Yani , dikutip dari laman resmi Ditjen Hubdat belum lama ini.

Baca juga: Jalur Alternatif di Sayung dan Kaligawe Bila Terjadi Banjir Rob

Sehubungan dengan itu, pengemudi patut memahami dan mengerti budaya berkendara di ruas contraflow agar menghindari insiden kecelakaan. Khususnya, saat mobil mengalami kendala seperti mogok.

Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Pol Aan Suhanan dalam keterangannya menyampaikan bahwa apabila mobil mogok usahakan tetap tenang, jangan masuk ke lajur lawan arah karena berisiko kena tabrak.

"Lalu nyalakan lampu hazard dan pasang segitiga tanda bahaya 20 meter di belakang mobil," katanya dikutip Minggu (22/12/2024).

Lebih lanjut, mengutip laman instagram @korlantaspolri, semua penumpang wajib turun dan berdiri di depan mobil yang mogok setidaknya sejauh 10 meter untuk mencegah bahaya kalau sampai mobil kena tabrak kendaraan lain yang tidak waspada.

Sementara itu, Budiyanto, pemerhati masalah transportasi dan angkutan jalan, mengatakan, ruang pada lajur contraflow terbatas dan hanya dibatasi sarana keselamatan yang minim yaitu safety cone, sedangkan sampingnya untuk mobil yang berlawanan.

Baca juga: Rekayasa Lalu Lintas Operasi Lilin Candi 2024 Polda Jawa Tengah

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by NTMC Korlantas Polri (@korlantaspolri.ntmc)

"Ruang untuk manuver relatif tidak ada karena di sebelah kiri kemungkinan ada median pembatas dari besi dan lajur sebelah kanan untuk arus berlawanan," kata dia.

"Mengambil lajur sebelah kanan akan sangat beresiko karena ada arus yang berlawanan. Sebelah kiri ada pembatas atau median dari besi. Pilihan terbaik dari aspek keselamatan adalah mengurangi kecepatan dan berusaha berhenti pelan- pelan sambil menepi," ujar Budiyanto.

Tidak lupa juga untuk segera melakukan panggilan bantuan darurat untuk perbaikan atau memindahkan mobil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau