JAKARTA, KOMPAS.com - Persaingan antar perusahaan otobus (PO) kini kian sengit di Tanah Air. Bahkan tidak sedikit PO baru bermunculan dan pemain lama justru menyerah pada zaman. Hal tersebut justru berbeda bagi Siliwangi Antar Nusa (PO SAN) yang kini makin eksis meski sudah tidak lagi muda.
Memasuki usia ke 35 tahun, PO asal Bengkulu tersebut justru kini terus memberikan layanan bus AKAP terbaik dan aman untuk perjalanan pulau Sumatera - Jawa atau sebaliknya.
Pendiri PO SAN, H. Hasanuddin Adnan, mengatakan, untuk bisa mempertahankan perusahaan layanan transportasi hingga seperti saat ini dirinya memberikan tips selalu berprinsip tidak hanya sekedar ingin mencari keuntungan saja.
Baca juga: Pertolongan Pertama pada Mobil yang Terendam Banjir
"Sebagai pengusaha bus, harus selalu memberikan yang terbaik bagi penumpang. Ini adalah tanggung jawab moral kita kepada penumpang. Apabila kita sudah memberikan yang terbaik, maka keuntungan bisnis akan mengikuti kita,” katanya pada acara perayaan 35 tahun kiprah PO SAN di Jakarta, Kamis (30/1/2024).
Hasanuddin mengatakan, perjalanan PO SAN dimulai pada tahun 1980 dengan pendirian PO Bengkulu Indah, yang kemudian berkembang menjadi SAN Travel pada tahun 1989.
Saat itu bisnis jasa transportasi ini dimulai dari usaha angkutan barang (ekspedisi) dengan dua unit light truck dan berkembang ke 14 unit truk besar.
Saat itu dua truk berukuran sedang untuk operasionalnya. Peluncuran layanan transportasi massal tersebut lantaran dirinya melihat adanya kebutuhan transportasi berkualitas di wilayah Bengkulu dan sekitarnya.
Kemudian, sejalan dengan program membebaskan Bengkulu dari isolasi dan dengan berkembangnya pembangunan Propinsi Bengkulu di era 1982-1983, Hasanuddin Adnan mulai merintis usaha angkutan penumpang umum.
"Memang kalau awalnya SAN berdiri adalah sebuah keterpanggilan hati. Saya melihat kebutuhan transportasi di negeri ini di saat itu di tahun 80-90an. Saat itu saya sebagai PNS di pemda Bengkulu. Saya melihat Bengkulu ini butuh transportasi. Dari situ saya berfikir kenapa saya tidak mencoba, kan tidak semua putra daerah harus mengabdi jadi PNS," katanya.
Baca juga: Tak Lagi Jabat Mendikti, Satryo Soemantri: Lebih Baik Mundur daripada Diberhentikan
Pada saat yang sama, Pemda Propinsi Bengkulu sedang menggalakkan program transmigrasi terutama dalam menunjang bedol desa pembangunan Waduk Gajah Mungkur (Wonogiri) sehingga transportasi darat menjadi pilihan utama pada saat itu.
Akhirnya pada tahun 1990, SAN mendapatkan izin operasional AKAP dengan rute awal Bengkulu-Jakarta dan Bengkulu-Solo. Seiring waktu, SAN terus memperluas layanannya dengan tambahan trayek seperti Bengkulu-Padang dan Bengkulu-Palembang.
"Sekali lagi saya cuma bisa mengucapkan syukur kepada Tuhan. 35 tahun itu bukan waktu yang sedikit, namun SAN masih bisa hadir memberikan kontribusi kepada masyarakat," katanya.
Saat ini PO SAN memiliki lebih dari 94 unit bus dengan berbagai rute Sumatera dan Jawa. Kini bisnis keluarga ini juga telah dipercayakan pada generasi kedua, yaitu kepada Kurnia Lesani Adnan yang merupakan putera ketiga dari H. Hasanuddin Adnan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.