Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Angkat Bicara soal Pegawai SPBU yang Dipukul

Kompas.com - 16/12/2024, 07:02 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Belum lama ini, beredar video viral di media sosial yang memperlihatkan petugas SPBU mengalami pemukulan oleh seorang konsumen. Melihat kejadian tersebut, PT Pertamina Patra Niaga turut memberikan tanggapannya.

Pemukulan atau kekerasan, baik verbal maupun non-verbal, kepada petugas SPBU bukan yang pertama kalinya. Sebelumnya, sudah beberapa kali terjadi konsumen yang emosi hingga melewati batas terhadap petugas SPBU.

Baca juga: Video Viral, SPBU di Jakarta Pusat Diduga Lakukan Kecurangan

Heppy Wulansari, Sekretaris Perusahaan PT Pertamina Patra Niaga, mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan kejadian tersebut.

Ilustrasi SPBU Pertamina. Ilustrasi SPBU Pertamina. Update harga BBM hari ini.Dokumen Pertamina Ilustrasi SPBU Pertamina. Ilustrasi SPBU Pertamina. Update harga BBM hari ini.

"Operator hanya menjalankan tugasnya dan jika konsumen ada hal-hal yang tidak berkenan dari pelayanan operator, harusnya bisa dilakukan dengan baik-baik sesuai etika," ujar Heppy kepada Kompas.com, belum lama ini.

"Untuk kejadian tersebut, pihak SPBU tidak melaporkan kejadian ke pihak aparat dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Tapi, kami mengimbau seluruh konsumen untuk bisa menghormati semua petugas layanan di SPBU," kata Heppy.

Baca juga: Operator SPBU Dipukul Pengemudi Mobil karena Salah Sebut Nominal BBM

Untuk diketahui, main hakim sendiri sampai melukai seseorang, termasuk tindakan penganiayaan. Aturannya sudah tertuang dalam Pasal 351 KUHP.

Sebuah mobil tengah mengisi BBM non-subsidi di SPBU Pertamina, Jalan Taman Margasatwa Raya, Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (12/7/2024).KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI Sebuah mobil tengah mengisi BBM non-subsidi di SPBU Pertamina, Jalan Taman Margasatwa Raya, Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (12/7/2024).

"Jika ada petugas yang melakukan kesalahan atau tindakan tidak terpuji, konsumen bisa langsung menegur baik-baik atau melaporkan ke call center 135," ujarnya.

Tidak jarang pelaku pemukulan akhirnya harus meminta maaf secara publik. Bukan tidak mungkin juga kasus tersebut dibawa ke pengadilan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau