Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Evakuasi Belasan Mobil yang Terjebak di Ciletuh Sukabumi Akibat Longsor

Kompas.com - 08/12/2024, 11:21 WIB
Dio Dananjaya,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Curah hujan yang tinggi belakangan ini terjadi di wilayah Jawa Barat. Kondisi yang terjadi terus-menerus bahkan sampai menimbulkan bencana longsor di beberapa titik.

Salah satu daerah yang terdampak adalah Kabupaten Sukabumi, tepatnya di sekitar kawasan Geopark Ciletuh.

Akibat hujan deras selama beberapa hari, terjadi pergeseran tanah dan longsor, yang memutus beberapa akses dari Sukabumi menuju Ciletuh ataupun arah sebaliknya.

Baca juga: Viral, Toyota Avanza Kehilangan Ban dan Pelek Saat Parkir

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Conan Cbr Sutisna (@conan_cbr_sutisna)

Kondisi ini bahkan menyebabkan sejumlah kendaraan terjebak akibat bencana tanah longsor di Sukabumi.

Kepala Satuan Pelayanan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Wilayah 4 PU Bina Marga Provinsi Jawa Barat, Entis Sutisna mengatakan, pihaknya telah mengevakuasi belasan kendaraan yang terjebak tanah longsor di jalur Geopark Ciletuh.

“Kami mengevakuasi mobil-mobil yang terjebak. Di situ ada 16 unit mobil yang terjebak kemarin,” ujar Entis, dilansir dari Instagram resmi UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan Wilayah Pelayanan II Sukabumi (8/12/2024).

Baca juga: Komparasi Konsumsi BBM Santa Fe Bensin vs Hybrid ke Kawah Kamojang

“Akses Geopark Ciletuh sudah bisa dilalui sampai Cisaar. Tepatnya dari arah Waluran - Mareleng - Palangpang - Puncak Darma – Cisaar,” kata dia, yang akrab disapa Conan.

Sementara itu, Wakil Menteri Pekerjaan Umum (Wamen PU) Diana Kusumastuti menyebutkan, sebanyak tujuh titik dari total 44 titik bencana banjir dan longsor di Sukabumi, Jawa Barat, belum tertangani.

“Kemarin tertutup, dari 44 titik yang terjadi penurunan longsor tadi, 7 (titik) yang belum bisa kita tangani," ucap Diana, Sabtu (7/12/2024).

Baca juga: Tarif Pawang Hujan di Balapan Mobil Indonesia, Bisa sampai Rp 50 Juta

Jalan Lodji yang menuju Geopark Ciletuh patah akibat banjir bandang dan tanah longsor di Sukabumi, Jawa Barat.Kompas.com/Suhaiela Bahfein Jalan Lodji yang menuju Geopark Ciletuh patah akibat banjir bandang dan tanah longsor di Sukabumi, Jawa Barat.

Alasannya, karena akses jalannya pun belum terbuka. Sehingga, pihaknya secara pelan-pelan menangani titik-titik krusial terlebih dahulu. Menurutnya, kerugian yang disebabkan dari bencana alam tersebut berkisar di bawah Rp 1 miliar.

Meski begitu, penanganan tetap dilakukan untuk menghindari perluasan area longsor yang dapat memperluas dampak kerugian tersebut.

Sebelumnya, Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB berdasarkan laporan BPBD Kabupaten Sukabumi, pada Kamis (5/12/2024) menyatakan bahwa ada 10 jembatan yang terputus.

Baca juga: Bos Pertamina Tanggapi Kasus Mobil Rusak yang Disebabkan Pertamax

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Bimadua Sukabumi Jabar (@bimadua_sukabumi.jabar)

Dampak dari kejadian ini, beberapa daerah sempat terisolir akibat akses jalan tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda dua maupun roda empat.

Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Lukmansyah saat berkunjung ke lokasi mengatakan akan menyiapkan jembatan darurat.

"Kami akan mempelajari kira-kira jembatan mana saja yang rusak dan harus dibangun untuk kita bisa menolong dilokasi lain," ujar Lukmansyah, dalam keterangannya.

Baca juga: Kencan Singkat dengan Nissan X-Trail e-Power di Area Terbatas

Titik yang terdampak banjir dan tanah longsor di Sukabumi, Jawa Barat.Kompas.com/Suhaiela Bahfein Titik yang terdampak banjir dan tanah longsor di Sukabumi, Jawa Barat.

Lukmansyah menegaskan, dirinya akan menyiapkan jembatan bailey dengan mengerahkan kekuatan dari PUPR maupun Batalyon Zeni Kodam III Siliwangi.

Hal ini bertujuan untuk mempermudah mobilisasi distribusi bantuan logistik dan peralatan yang diperlukan bagi para warga terdampak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau