JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah Indonesia berencana untuk menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11 persen menjadi 12 persen mulai tahun depan.
Rencana tersebut diperkirakan akan memberikan dampak pada berbagai sektor, termasuk industri otomotif.
Baca juga: Bolehkah Menambah Freon AC Mobil karena Sudah Tak Dingin?
Harold Donnel, Direktur Pemasaran 4W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), mengatakan bahwa kenaikan PPN kemungkinan akan memicu kenaikan harga produk otomotif. Namun, pihaknya akan tetap mematuhi kebijakan pemerintah, meskipun ada potensi dampak terhadap harga jual.
"Pertama kami akan menaati semua peraturan dari pemerintah, dan apabila ada ekses kenaikan daripada itu kami harus ikuti," ujar Harold yang ditemui di ICE BSD, Tangerang, akhir pekan lalu.
"Pada dasarnya kami akan ikuti peraturan dari pemerintah," ujar Harold.
Baca juga: Wuling Umumkan Pemenang Aftersales Skill Contest 2024
Kenaikan tarif PPN menjadi 12 persen pada tahun 2025 diprediksi akan memberikan tantangan bagi pelaku industri otomotif, yang berharap penjualan tahun depan meningkat dibandingkan tahun ini.
Seperti diketahui, penjualan mobil baru pada 2024 diperkirakan mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.
Hingga saat ini, proyeksi penjualan mobil baru pada 2024 hanya mencapai sekitar 850.000 unit, turun signifikan dari penjualan mobil baru tahun lalu yang mencapai angka 1 juta unit.
Namun, Harold enggan memberikan komentar lebih jauh mengenai apakah kebijakan kenaikan PPN ini akan menghambat upaya peningkatan penjualan mobil tahun depan.
Baca juga: Tak Cuma Daihatsu Gran Max, Gofar Hilman Siapkan GH Style buat LCGC
"Kami tidak berhak mengomentari lebih jauh. Kami sebagai pihak yang ada di dalam negara Indonesia ini berkewajiban untuk mematuhi apa yang diperintahkan oleh negara, istilahnya seperti itu," katanya.
Baca juga: Intip Spek Mobil Listrik Mewah Milik Shin Tae-yong
Harold menegaskan bahwa pihaknya akan tetap berusaha mencari solusi jika kenaikan harga akibat PPN baru berpotensi mempengaruhi daya beli konsumen.
Menurutnya, jika harga produk naik, Suzuki akan bekerja sama dengan mitra leasing dan melakukan strategi internal agar produk tetap kompetitif di pasar.
"Jadi kami tetap ikuti peraturan tapi bukan berarti kami kemudian lepas tangan," ujar Harold.
"Misalkan ada kenaikan harga pastinya kami akan bekerjasama dengan rekan-rekan leasing ataupun strategi internal kami untuk kompetitif secara harga," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.