JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai merek yang hanya memasarkan mobil hybrid untuk saat ini, GWM Indonesia yakin adanya insentif bisa merangsang penjualan. Apalagi dalam kondisi pasar yang seda lesu saat ini.
Stefanus Asiantara, GM Retail Sales PT Inchcape GWM Retail Indonesia mengatakan, pihaknya sebenarnya cukup menantikan pemerintah mengeluarkan insentif untuk mobil hybrid.
Baca juga: Jelang Akhir Tahun, GWM Absen dari Perang Diskon
"Di banyak pasar, terbukti insentif hybrid itu sangat membantu mendorong penjualan. Kompetisi kita juga akan lebih baik daripada hype-nya EV," ujar Stefanus, kepada wartawan, saat ditemui di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Stefanus menambahkan, di beberapa negara Eropa, saat inipasar mobil listrik justru sedang kesulitan. Menurutnya, sekelas China yang telah memiliki infrastruktur yang lebih maju juga masih kesulitan memasarkan mobil listrik.
Tak sedikit pengguna mobil listrik yang masih rebutan charging station di area publik saat hari-hari besar agama.
"Jadi, sebetulnya kita sangat menunggu. Tapi, kita engga mau terlena dalam suatu paradigma bahwa kita harus menunggu insentif supaya kita bisa bergerak dan jualan, yang ingin kita berikan ke konsumen sekarang adalah pro dan kontraknya saja," kata Stefanus.
Baca juga: Efek Dipakai Prabowo, Penjualan GWM Tank 500 Diklaim Meningkat
"Kita ingin mendorong bahwa hybrid itu paling praktis sekarang. Terutama, di negara yang secara infrastruktur belum selengkap negara lain. Jadi, itu yang ingin kita dorong. Mode EV-nya dapat, efisiensi bahan bakar dapat, performanya dapat, tapi hussle free," ujarnya.
Menurut Stefanus, dengan mobil hybrid, konsumen tidak perlu memikirkan soal charging station. Jika kapasitas baterai sudah mau habis, masih ada bensin sebagai cadangan tenaga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.