Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Plus Minus Honda Jazz CVT Bekas, Pahami Sebelum Membeli

Kompas.com - 16/11/2024, 11:42 WIB
Erwin Setiawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Honda Jazz merupakan salah satu hatchback yang banyak digemari masyarakat. Mobil ini menawarkan desain sporty serta performa baik.

Salah satu fitur yang menjadi keunggulannya ada pada sektor transmisi, yakni continuously variable transmission (CVT). Sejak pertama kali diluncurkan pada 2004 sampai 2008 mobil ini sudah dibekali CVT.

Sempat menggunakan AT konvensional, tapi pada generasi ketiga lansiran 2014 sampai 2021 kembali lagi menggunakan CVT dengan sejumlah pembaruan.

Baca juga: Harga Hatchback Bekas November 2024, Jazz mulai Rp 50 Jutaan


Iwan, pemilik bengkel mobil Iwan Motor Solo mengatakan, Jazz dengan transmisi CVT memiliki sederet keunggulan, terutama dalam hal efisiensi.

“Jazz dengan transmisi CVT memiliki kelebihan lebih irit BBM, karena prinsip kerjanya akan mengoptimalkan putaran output, dengan memanfaatkan putaran mesin lebih rendah, mobil ini unggul untuk kecepatan konstan,” ucap Iwan kepada Kompas.com, Jumat (15/11/2024).

Dengan demikian, menurut Iwan, BBM yang terbakar dapat dikonversi menjadi jarak tempuh secara efisien. Sehingga, dengan satu liter BBM bisa menempuh jarak lebih jauh.

Baca juga: Bikin Ceper Jazz, Avanza, dan Xpander, Harga mulai Rp 2 Jutaan

Ilustrasi Honda Jazz generasi pertamawikipedia Ilustrasi Honda Jazz generasi pertama

Selain itu, menurut Iwan, karakter Jazz CVT lebih lembut saat digunakan untuk akselerasi. Sehingga, akan memberikan kenyamanan tersendiri buat penumpang.

“Tidak ada entakan saat shifting, karena rasio percepatan akan berubah secara terus menerus dan berkesinambungan menyesuaikan kebutuhan, tanpa terasa perpindahannya,” ucap Iwan.

Kendati demikian, Iwan mengatakan, Jazz CVT tetap memiliki kelemahan, khususnya saat digunakan untuk melibas jalan menanjak.

Baca juga: Viral, Video Mobil Jazz Diamuk Massa di Kebumen, Diduga Pelaku Tabrak Lari

Belt pada CVT yang rusak.kompas.com Belt pada CVT yang rusak.

“Tenaganya terasa lebih loyo, terutama di tanjakan, karena saat itu dibutuhkan putaran mesin tinggi untuk mencapai torsi optimal, sehingga membuat mobil terkesan lemot” ucap Iwan.

Iwan juga mengatakan, transmisi matik-nya sering bermasalah dan membutuhkan biaya perbaikan lebih mahal.

“Sering rewel, berhubung banyak perangkat elektroniknya, dan bila rusak biaya perbaikannya mahal, karena onderdil CVT kebanyakan dijual perbagian saja, tidak dijual ecer,” ucap Iwan.
.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau