SOLO, KOMPAS.com - Filter udara mobil memiliki peran sebagai penyaring partikel kasar seperti debu yang berpotensi tersedot ke ruang bakar pada mesin, sehingga perlu diganti secara rutin.
Sebab, jika dibiarkan dalam kondisi kotor, maka tenaga mesin akan berkurang, bahan bakar menjadi lebih boros, kerusakan komponen karena ruang bakar cepat kotor dan banyak lagi.
Foreman Nissan Bintaro Ibrohim mengatakan, penggantian filter udara sebaiknya mengikuti anjuran buku panduan servis, per 40.000 Km, jadi tidak perlu menunggu sampai filter udara rusak.
Baca juga: Tilang Elektronik Segera Berlaku buat Angkutan Barang
“Sebaiknya diganti setiap 40.000 Km, karena itu sudah diperhitungkan, jangan sampai menunggu rusak baru diganti, kasihan mesin menjadi lebih boros bahan bakar atau MAF sensor bisa eror jika terkena serpihan filter udara yang rusak,” ucap Ibrohim kepada Kompas.com, belum lama ini.
Selain rusak, filter udara perlu dipastikan bisa menyaring kotoran dengan baik tanpa menghambat laju kendaraan yang masuk ke mesin.
Sementara, Muchlis, Pemilik Bengkel Garasi Auto Service Sukoharjo mengatakan, perlu diganti secara rutin agar terbebas dari partikel asing dan kotoran dapat menjaga performa mesin sehingga suplai udara tetap cukup guna mencapai kesempurnaan pembakaran.
Baca juga: Hasil FP1 MotoGP Barcelona 2024, Nakagami Tercepat
Muchlis menjelaskan, proses pembakaran membutuhkan oksigen jika udara kotor maka akan memengaruhi jumlah oksigen yang masuk ke ruang bakar.
Selain itu, menurut Muchlis, seiring pemakaian kotoran akan menumpuk pada filter. Sehingga dapat menyebabkan suplai udara kurang optimal.
“Padahal kualitas dan jumlah udara menentukan kesempurnaan pembakaran di dalam mesin agar mampu menghasilkan tenaga dan torsi tidak maksimal saat menanjak,” ucap Muchlis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.