KLATEN, KOMPAS.com - Rem blong kerap terjadi pada kendaraan niaga, khususnya truk. Bobot kendaraan yang berat, ditambah muatan berlebih memberikan efek gaya dorong berlebih saat proses pengereman.
Beban pengereman yang besar membuat komponen mengalami peningkatan suhu, hingga hilangnya kemampuan rem dalam memperlambat laju kendaraan.
Ahmad Wildan, Investigator Senior Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), mengatakan ada beberapa jenis rem blong bila ditinjau dari prosesnya, salah satu paling mematikan, yaitu brake fading.
Baca juga: Awas Truk ODOL Berisiko Tinggi Mengalami Rem Blong
“Pada suatu titik, kampas rem akan kehilangan traksi pada tromol, bisa dikatakan kampas rem tak dapat menyentuh permukaan tromol, sehingga tidak terjadi gaya pengereman,” ucap Wildan belum lama ini dalam sebuah Webinar ‘Fenomena Rem Blong dan Fakta Kecelakaan Bus & Truk’ di ITS.
Wildan mengatakan fenomena brake fading hanya terjadi di rem tromol, yang biasanya ada pada bus dan truk.
“Di antara kampas dan tromol terdapat kabut panas yang menghalangi keduanya bertemu, kabut panas tersebut merupakan hasil peristiwa sublimasi, perubahan bentuk dari padat ke gas, ketika permukaan kampas mencapai temperatur sublimnya,” ucap Wildan.
Baca juga: Rem Blong, Diduga Jadi Pemicu Kecelakaan Beruntun di Km 92 Tol Cipularang
Wildan mengatakan peristiwa ini terjadi lantaran rem bekerja terlalu berat, seperti terus menerus dipakai di jalan menurun atau muatan berat, sehingga terjadi peningkatan panas pada kampas rem.
“Ketika brake fading terjadi, pengemudi merasa sistem rem bekerja normal, pedal rem tetap padat, namun laju kendaraan tidak tertahan sama sekali, sehingga laju kendaraan tetap kencang diluar harapan” ucap Wildan.
Wildan mengatakan brake fading menjadi peristiwa menakutkan lantaran pengemudi akan kewalahan untuk bisa menghentikan laju kendaraan. Peristiwa ini bisa terjadi pada hampir semua jenis rem bus dan truk.
Baca juga: Kemenhub Investigasi Kecelakaan Beruntun di Tol Purbaleunyi
“Jenis rem blong ini paling berbahaya di antara rem blong lainnya, tidak ada satu teknologi pun yang akan dapat menyelamatkan kendaraan tersebut, karena sumber masalahnya ada di perangkat rem utama” ucap Wildan.
Perlu diketahui, berdasarkan informasi di lapangan dari keterangan resmi Jasa Marga, kecelakaan beruntun di tol Cipularang KM 92, pada Senin (11/11/2024) diduga akibat truk yang melaju dari arah Bandung ke Jakarta mengalami rem blong.
"Sehingga tidak dapat mengendalikan laju kendaraannya dan menabrak kendaraan-kendaraan di depannya," tulis Jasa Marga, Senin (11/11/2024).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.