SOLO, KOMPAS.com - Mengemudi saat kondisi hujan deras bisa membuat visibilitas pengemudi terbatas dan terganggu, apalagi jalanan yang licin membuat berkendara perlu lebih berhati-hati.
Untuk menjaga keselamatan berkendara, pengemudi mobil perlu memahami etika menggunakan lampu yang benar, supaya tetap bisa melihat jalanan tanpa mengganggu pengendara lain.
Meskipun lampu mobil dirancang untuk membantu penerangan, penggunaannya yang tidak tepat di saat cuaca buruk justru bisa membahayakan
Baca juga: Aion Bakal Jadikan Indonesia Basis Produksi, Siap Ekspor
Sony Susmana, instruktur safety driving dan pendiri Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) mengatakan, etika berkendara saat hujan adalah menyalakan lampu senja atau besar.
“Nah, saat hujan deras masalah yang timbul adalah visibilitas. Bagi pengemudi di belakang dengan melihat lampu kendaraan depan menyalakan lampu senja sudah cukup, karena otomatis lampu belakang menyala merah,” kata Sony kepada Kompas.com, Sabtu (9/11/2024).
Namun, Sony mengatakan, jika jarak pandang pendek maka yang perlu dilakukan adalah mengurangi kecepatan.
“Jika jarak padang semakin pendek, maka tindakan yang harus dilakukan adalah kecepatannya dikurangi, sehingga tercipta jarak yang aman,” ucap Sony.
Baca juga: Inisiatif United E-Motor Kasih Subsidi Rp 7 Juta Buat C2000
“Kalau sudah lebat banget, nyalakan lampu hazard dan berjalan di lajur kiri sebagai tanda adanya external distraction yang si pengemudi menganggap sebuah bahaya,” lanjut Sony.
Dengan memahami etika penggunaan lampu mobil yang tepat saat hujan deras, pengemudi dapat meningkatkan keselamatan diri sendiri dan orang lain di jalan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.