Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Terendam Banjir, Langsung Jual atau Perbaiki Dulu?

Kompas.com - 08/11/2024, 07:12 WIB
Gilang Satria,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menjelang akhir tahun, sejumlah wilayah di Indonesia mulai memasuki musim hujan dengan intensitas yang cukup tinggi.

Fenomena alam ini berpotensi menyebabkan banjir di berbagai daerah, yang tentu saja bisa berdampak buruk bagi pemilik kendaraan bermotor, termasuk mobil.

Baca juga: MPV Listrik Maxus Mifa 7 Dijadwalkan Meluncur di GJAW 2024

Banjir yang merendam kendaraan bisa menimbulkan kerusakan serius sehingga memerlukan biaya perbaikan yang tidak sedikit.

Sebuah mobil HRV usai dievakuasi dari genangan banjir di Jalan Kemang Raya, Sabtu (20/2/2/2021). KOMPAS.com/Ihsanuddin Sebuah mobil HRV usai dievakuasi dari genangan banjir di Jalan Kemang Raya, Sabtu (20/2/2/2021).

Andi, pemilik showroom mobil bekas Jordy Motor di MGK Kemayoran, Jakarta, mengingatkan bahwa pemilik mobil harus ekstra hati-hati, terutama jika tinggal di daerah yang rawan banjir.

Menurut Andi, jika mobil sampai terendam air, pemilik sebaiknya memperbaiki mobil sebelum mencoba menjualnya. Jika tidak, harga jual mobil bekas banjir akan turun sangat tajam.

"Biasanya, mereka tidak langsung menjual mobil yang sudah terendam banjir," kata Andi kepada Kompas.com, Rabu (6/11/2024).

Baca juga: United E-Motor C2000 Resmi Meluncur, Harga mulai Rp 22.900.000

"Sebelum dijual, mobil itu pasti akan diperbaiki terlebih dahulu. Kalau langsung dijual tanpa perbaikan, harganya akan turun jauh sekali," ujarnya.

Mobil bekas GoodCarGoodCar Mobil bekas GoodCar

Menurut Andi, bukan hanya harga yang akan menurun tajam, tetapi juga banyak orang termasuk pedagang mobil, yang enggan membeli mobil bekas yang sudah terendam banjir.

Alasannya yaitu karena calon pembeli dihadapkan oleh risiko biaya perbaikan yang tidak bisa diprediksi dengan pasti.

Baca juga: Komunitas Yaris Cross Dapat Edukasi Soal Upgrade Audio

Biaya perbaikan kendaraan paska banjir sering kali bisa membengkak dan jika pedagang mobil salah menghitung biaya tersebut, bisa mengalami kerugian besar atau yang sering disebut "buntung."

"Karena itu memang kalaupun setelah kebanjiran mau dijual biasanya dibereskan dulu sama mereka (pemilik)," ujar Andi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau