Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Akibatnya jika Mengisi Oli Mesin Mobil Terlalu Banyak

Kompas.com - 05/11/2024, 09:12 WIB
Selma Aulia,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Oli mesin mobil merupakan pelumas yang berfungsi untuk mengurangi gesekan antara komponen mesin, sehingga mencegah keausan dan kerusakan akibat panas dan tekanan tinggi.

Maka dari itu, kualitas dan kapasitas oli sangat penting untuk menjaga kesehatan mesin, sehingga perlu diganti secara rutin sesuai jadwal yang direkomendasikan.

Namun, perlu diperhatikan saat mengisi oli mesin jangan sampai melebihi batas kapasitas yang telah ditentukan oleh pabrikan, batas maksimalnya adalah garis atas pada dipstick.

Baca juga: Chery Akui PHEV Merupakan Pasar Menarik

Indikator level batas aman volume oli mesin sepeda motorKompas.com Indikator level batas aman volume oli mesin sepeda motor

Iwan, Pemilik Iwan Motor Honda Auto Clinic mengatakan, jangan sampai mengisi oli mesin terlalu banyak, karena akan ada komponen yang terendam oli.

“Pengisian oli kepenuhan bisa membuat ruang engkol jadi terendam oli, efeknya pelumasan ke dinding silinder tidak maksimal. Putaran mesin juga menjadi lebih berat, sehingga bahan bakar minyak (BBM) jadi lebih boros,” kata Iwan kepada Kompas.com, Senin (4/11/2024).

Selain itu, dampak dari pengisian oli mesin terlalu banyak bisa membuat adanya kebocoran oli karena adanya peningkatan tekanan di dalam sistem pelumasan.

Baca juga: Chery Buka Suara Soal Kendala Mobil PHEV di Indonesia


“Oli yang terlalu penuh juga bisa mengakibatkan kebocoran oli, karena seal-seal akan menahan tekanan oli yang berlebih,” kata Iwan.

Bahkan, oli yang berlebih juga bisa masuk ke ruang bakar dan asap oli yang berlebihan juga berpotensi masuk ke ruang bakar, yang dapat menyebabkan pembakaran tidak sempurna dan menghasilkan asap knalpot.

“Oli yang berlebih juga bisa masuk ke ruang bakar dan asap knalpot jadi berasap,” ucap Iwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau