JAKARTA, KOMPAS.com - Toyota Indonesia menyatakan bahwa pendekatan transisi energi pada sektor transportasi dan otomotif tidaklah bersifat tunggal. Dalam artian semua jenis teknologi bisa bersama-sama berkontribusi.
Teknologi dimaksud meliputi kendaraan ramah lingkungan yang hemat bahan bakar, mobil listrik atau elektrifikasi, sampai kendaraan dengan energi baru terbarukan seperti hidrogen.
Penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) seperti bioenergi juga secara signifikan dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan meningkatkan kesejahteraan petani.
Baca juga: Ini Perbedaan Cek Fisik Elektronik, Nomor Mesin Tak Lagi Digesek
Demikian disampaikan Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Nandi Julyanto dalam seminar nasional ke-7 di Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat.
"Dengan visi Beyond Zero, Toyota berkomitmen mencapai netralitas karbon melalui inovasi dan solusi teknologi yang mendukung keberlanjutan dan efisiensi sumber daya," katanya.
"Toyota Indonesia juga mendukung penelitian dan pengabdian masyarakat dalam ekonomi hijau, memperkuat relevansi akademis dan sosial perguruan tinggi," lanjut Nandi.
Sementara itu, Wakil Presiden Direktur PT TMMIN Bob Azam juga menekankan bahwa inisiatif untuk mengurangi emisi pada tahun 2030 adalah langkah awal menuju tujuan yang lebih besar di tahun 2060, yaitu Net Zero Emission (NZE).
"Transisi energi dan penerapan EBT sangat penting menciptakan lingkungan bersih. Toyota Indonesia menjelaskan pendekatan multi-pathway dalam mempromosikan teknologi kendaraan rendah emisi," ujar dia.
Baca juga: Tekan Kecelakaan Bus dan Travel, Kemenhub Gencar Lakukan Penindakan
Adapun seminar nasional ke-7 yang bertema Strategi Percepatan Transisi Energi: Pendepatan "Quick Win" sebagai Solusi Praktis dalam Mewujudkan Pencapaian Target NDC 2030 ini merupakan kelanjutan seminar yang dihelat perusahaan beberapa waktu lalu.
Sebelumnya seminar serupa diadakan di beberapa universitas, seperti Universitas Diponegoro dan ITB dengan fokus utama menjalin kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan industri otomotif untuk mendorong transisi energi yang berkelanjutan.
"Seminar ini berfungsi sebagai advokasi bagi generasi muda untuk mendukung lingkungan yang lebih hijau dan merumuskan strategi menuju target transisi energi di tahun 2030," tutup Nandi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.